Berita

Warga Desak Pemkot Batu Transparan Soal Informasi Covid-19, Jangan Sembunyikan Fakta

Diterbitkan

-

Warga Desak Pemkot Batu Transparan Soal Informasi Covid-19, Jangan Sembunyikan Fakta

Memontum Kota Batu – Informasi yang sulit didapat oleh masyarakat terkait penanganan covid -19 sangat dirasakan oleh warga. Hal tersebut disampaikan oleh Bagus Rochadi warga Kelurahan Sisir.

“Saya merasa aneh karena berita ini diumumkan langsung oleh Ibu Khofifah Indar Parawansa selaku Gubernur Jatim, seperti dilansir media daring. Ada apa ini dengan pemerintahan kota Batu? Kenapa saya tidak mendapatkan informasi apapun tentang ODP atau ODR bahkan yang terpapar oleh virus corona? Sampai saya membuka aplikasi Among Tani yang konon katanya aplikasi tersebut senilai Rp 9 M juga tidak mendapatkan informasi apapun,” terang Bagus.

Ataukah ini pertanda tidak ada koordinasi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah mengenai sebaran virus corona? Seharusnya pemerintah kota Batu lebih pro-aktif menyampaikan informasi perkembangan wabah ini tanpa melanggar hak-hak pasien Terutama adalah bagaimana pemerintah untuk tetap konsisten menjaga kerahasiaan identitas pasien tersebut.

Menurut saya, penting sekali Pemerintah bersikap transparan mengenai informasi wilayah dan tempat mana saja yang terdampak atau terpapar. Penting agar publik mengetahui agar dapat segera diambil serangkaian upaya untuk mengurangi resiko bencana. Baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana (mitigasi), tambah Bagus.

Advertisement

Merujuk pada undang undang kesehatan pasal 154 (1) UU 36/2009, bahwa Pemerintah secara berkala menetapkan dan mengumumkan jenis dan persebaran penyakit yang berpotensi menular dan/atau menyebar dalam waktu yang singkat, serta menyebutkan daerah yang dapat menjadi sumber penularan.

“Apabila pemerintah kota Batu tidak bersikap terbuka, dikhawatirkan akan bermunculan berita hoax yang akan menimbulkan keresahan pada masyarakat. Saya menerima beberapa berita yang mengatakan bahwa daerah A atau daerah B dan daerah C terdapat pasien yang terjangkit virus Corona. Ketika saya melihat foto yang beredar, saya yakin itu bukan di daerah kota Batu.

Bahkan, kemarin pada Sabtu, 28 Maret 2020 ada seorang yang pingsan di depan rumah saya. Beberapa orang tidak berani menolong, karena takut yang pingsan tersebut terjangit virus Corona. Untuk beberapa saat, orang tersebut tergeletak begitu saja di jalanan. Hingga kemudian beliau terbangun, dan memanggil tukang ojek yang mengantarkan orang tersebut pulang,” jelas Bagus.

“Saya baru mengetahui berita tersebut karena ada informasi dari teman saya Rizky Ramdan. Beberapa saat kemudian datanglah petugas PMI, intel dari polsek, intel dari Koramil dan petugas BPBD. Setelah saya coba melakukan klarifikasi ke rumah tukang ojek, ternyata korban tersebut memiliki riwayat penyakit jantung. Miris sekali apabila masyarakat terus dihantui oleh ketakutan-ketakutan seperti ini,”
lanjut Bagus.

Advertisement

“Saya berharap Pemerintahan kota Batu ke depannya tidak perlu lagi menyembunyikan fakta yang terjadi sambil memikirkan alternatif kebijakan yang harus diambil. Kita memang sedang menghadapi dilema tentang sumber informasi apa yang dapat dipercaya. Media sosial dan media daring lebih banyak mengejar click-bait dengan menuliskan judul-judul yang mengundang emosi dan menurunkan berita-berita yang belum terkonfirmasi atau berita-berita hoaks. Saya berharap pula para pemangku kekuasaan, pejabat terkait dan wakil rakyat tidak lari dari kenyataan demi menjaga citra politis mereka. Terlebih lagi kota Batu dikenal sebagai kota tujuan wisata, yang tentunya isu apapun akan berdampak pada kunjungan wisatawan. Jangan sampai masyarakat semakin fobia dan mengalami tekanan psikis karena hoax hoax yang beredar,” pungkasnya. (bir/yan)

 

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas