KREATIF MASYARAKAT
Melihat Perkembangan Jajanan Ladu Beras Ketan Khas Kota Batu
![](https://kotabatu.memontum.com/wp-content/uploads/sites/45/2023/08/WhatsApp-Image-2023-08-27-at-18.16.21.jpeg)
Memontum Kota Batu – Jajanan Ladu, yang menjadi khas Kota Batu, siapa sangka masih eksis hingga saat ini. Salah satu desa yang hingga saat ini masih bertahan memproduksi Ladu, yakni di Dusun Kandangan, Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Meskipun, saat ini di tempat tersebut hanya ada dua warga yang memproduksi jajanan jadul itu.
Salah satu warga yang memproduksi Ladu, Sungkono (43), mengatakan bahwa perkembangan peminat Ladu selama beberapa terakhir mengalami penurunan. Bahkan, selama dua bulan ini sepi peminat.
“Biasanya bulan-bulan tertentu, misalnya Hari Raya banyak yang membeli jajanan Ladu ini. Tapi, mungkin bulannya nggak cocok, terus banyak yang keluar biaya anaknya sekolah dan sepi hajatan. Imbasnya, sekarang Ladu jadi sepi,” terangnya, saat ditemui di rumah produksi di Dusun Kandangan, Minggu (27/08/2023) siang.
Dalam sehari, paparnya, biasanya sebanyak 12 kilogram Ladu terjual. Tetapi, beberapa hari lalu sebanyak 24 kilogram Ladu hingga sepekan, masih belum terjual. “Untuk harga jual Ladu, setengah kilogram saya jual Rp 43 ribu. Dan, yang seperempat kilogram saya jual Rp 22 ribu,” tuturnya.
Baca Juga :
- Pemkab Probolinggo Terima Studi Banding Pemkot Batu dan Pemkab Blitar terkait KKPD dan SIPD
- Tanah Lapangan Desa Terancam Dieksekusi, Warga Sumberejo Kota Batu Bakal Tempuh Jalur Hukum
- PWI Malang Raya Gelar Halal Bihalal dan Konferensi Kerja Masa Bakti 2024-2027 di Kota Batu
- Tutup Safari Ramadan di Gedung DPRD, Pemkot Batu Kembali Beri Bantuan
- Terdakwa Kasus Dugaan Korupsi Pembangunan Puskesmas Bumiaji Kota Batu Bakal Ajukan Eksepsi
Produksi jajanan Ladu tersebut, paparnya, digelutinya sejak empat tahun lalu. Sebelumnya, jajanan ini sudah ditekuni bersama keluarganya selama 23 tahun, yang salah satunya adalah pembuat Ladu. Hanya saja, kini yang memproduksi hanya menyisakan dua orang warga.
“Kalau ditekuni, sebenarnya Ladu mendapatkan hasil yang bagus. Keuntungannya rata-rata dahulu saat masih populer, bisa mencapai Rp 4 juta sampai Rp 5 juta, dalam sebulan dari omset kotor paling banyak Rp 10 juta. Dan, di kampung ini yang memproduksi Ladu hanya dua orang. Saya dan ibu saya. Sebelumnya, itu ada enam orang dan yang bertahan masih dua,” jelasnya.
Cara pembuatan Ladu, imbuhnya, selama ini dengan cara manual. Beras ketan pilihan direndam selama 5 jam. Lalu diselep jadi tepung baru direbus.
Setelah matang, kemudian ditumbuk dicampur gula pasir cair. Kemudian diolah terus dilempengkan lalu dijemur. Setelah kering, diiris kotak-kotak lalu di open.
“Ladu yang menjadi khas jajanan Kota Batu, ini rasanya kriuk leleh di mulut dengan rasa manis. Dan, tanpa bahan pengawet,” ujarnya.
Mengenai pemasaran selama ini, diakuinya, masih berada di pasaran lokal Kota Batu. “Kemarin izin halal sudah saya buat. Di sini karena saya ingin pemasaran bisa keluar Kota Batu. Saya terbentur modal. Saya berharap, Ladu ini benar-benar menjadi ikon Kota Batu. Tahun 2022 lalu memang pernah Dinas Pariwisata Kota Batu mengunjungi kampung kami hingga menamakan Kampung Ladu tetapi hanya sekali saja. Saya ingin Pemkot Batu memperhatikan Ladu yang menjadi jajanan khas Kota Batu ini,” harapnya. (put/gie)
![](https://kotabatu.memontum.com/wp-content/uploads/sites/45/2019/09/logo-MEMONTUM-300.png.png)
- Pemerintahan5 tahun
Fraksi PKB dan Gerindra Sepakat APBD 2020 Tetap di Kisaran Rp 1 Triliun Lebih dengan Mendongkrak Peningkatan PAD Kota Batu
- Pemerintahan4 tahun
Usai Hadiri Pemakaman Saudara di Pujon, Puluhan Warga Sumberejo Jalani Screening
- Pemerintahan4 tahun
Batu Paradise Factory Outlet Masih Bandel Buka, Meski Sudah Dapat Teguran
- Hukum & Kriminal4 tahun
Rugikan Nasabah, Koperasi Delta Pratama Dilabrak Pemuda Pancasila
- Pemerintahan4 tahun
Pasar Batu Berpotensi Jadi Cluster Baru Penyebaran Covid-19
- Berita4 tahun
JTP Group Bangun Batu Love Garden Ajak Partisipasi Warga Sekitar
- Berita4 tahun
Pendaki Gunung Buthak Ditemukan Tewas, Lari Dari Rombongan Diduga Kesurupan
- Berita4 tahun
Warga Mojorejo Luruk Perumahan Taman Harmoni, Pasca Salah Satu Pekerjanya Diketahui Sakit