ATF Bersama DLH Batu Sinergi Garap Songgoriti

Di bidang terapi dan wisata sehat

Memontum Kota Batu – Among Tani Foundation (ATF) menyelenggarakan forum diskusi dengan menghadirkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Batu, anggota ATF dan pewarta media dalam acara mendongkrak jumlah wisatawan, dengan mengarahkan Songgoriti menjadi wisata sehat.

Mengangkat tema tersebut, karena wisata Songgoriti sangat legendaris sejak puluhan tahun lalu. Dengan terkenalnya Candi Songgoriti, wisata alam air panas alami dan Pemandian Tirta Nirwana.

Menurut Perwakilan ATF, Ester Tambunan, jumlah wisatawan yang berkunjung ke kawasan Songgoriti, paling sepi dibandingkan kawasan yang lainnya.

“Di BPS Kota Batu, kita bisa lihat setiap tahunnya hanya 48.577 orang saja yang berkunjung. Angka itu, kalah Bila dibandingkan seperti Jatim Park, Selecta sampai Cangar,” katanya.

Karenanya, ATF ingin turut serta membangun Songgoriti, dengan meluncurkan wacana wisata sehat yang meliputi olahraga, terapi kesehatan dan konservasi alam, berdasarkan hasil riset ATF dan warga songgoriti.

“Wisata sehat dalam bidang olahraga itu, bisa membuat semacam acara car free day di Jalan Raya Songgoriti setiap minggunya. Car free day nanti, akan diisi acara seperti senam bareng, pertunjukan budaya, lomba-lomba, atau pasar kuliner dadakan,” ujarnya.

Di bidang terapi alam, ATF akan mewujudkan wacana songgoriti menjadi lokasi wisata sehat dengan menanam pohon bersama masyarakat dalam gerakan 1 nama 1 pohon.

“Gerakan 1 nama 1 pohon, nanti juga sama, tanggal 13 Desember pukul 6 pagi, lokasinya berada di sekitar pasar Songgoriti dan Candi Songgoriti, bersama masyarakat juga,” kata Ester.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Aries Setyawan, menyampaikan bahwa hasil riset songgoriti mempunyai kultural dan keunggulan alam yang asri. Kawasan hutannya, udara yang sejuk dan kontur kawasan berbukit.

“Kondisi ini cocok untuk olahraga, rekreasi dan terapi alam,” katanya.

Di bidang konservasi alam, Aries mengatakan, bahwa Pemkot Batu akan menetapkan Songgoriti sebagai kampung konservasi.

“Jadi, nanti Insya Allah minggu 13 Desember jam 9 pagi, di Pine Park, Pemkot menggelar pelepasan satwa yang bertajuk 1 nama 1 satwa,” katanya. (cw2/sit)