Pemerintahan
Memaknai Hari Kartini, Ini yang Disampaikan Wali Kota Dewanti
Memontum Kota Batu – Pemkot Batu menggelar peringatan Hari Kartini di Graha Pancasila Balai Kota Among Tani, Kota Batu, Rabu (21/04) tadi. Dalam peringatan itu, Wali Kota Batu, Hj Dewanti Rumpoko, mengajak perempuan di Kota Apel untuk meningkatkan kualitas, kapabilitas dan kredibilitas individu di masa pandemi Covid-19.
Hal itu disampaikan, karena peran perempuan cukup penting dari lingkup keluarga, karena sebagai bagian penguatan ekonomi yang terletak pada tangan wanita. “Untuk semua kaum wanita di Indonesia, mari kita bersyukur sudah hidup di masa seperti saat ini. Di mana, semua akses dan fasilitas sudah terbuka. Kemudian, kesempatan pun juga telah terbuka,” terang Wali Kota Batu.
Baca juga:
- Cleaning Area Pengunjung, Manajemen Jatim Park 3 Kota Batu Sebut Tak Ada Korban Jiwa
- Wisata Jatim Park 3 Kota Batu Alami Kebakaran
- Sinergitas Bidhumas Polda Jatim dan Awak Media, Deklarasikan Pilkada 2024 Berjalan Damai dan Kondusif
Tinggal, tambah Bunda-sapaan Wali Kota Batu, sebagai perempuan harus bisa menunjukkan bahwa wanita Indonesia memang bisa. Jadi, ketika perempuan ingin maju, maka mereka harus mandiri, tidak tergantung dengan siapapun. “Asalkan, sebagai wanita tidak boleh lupa akan kodrat. Untuk yang sudah berkeluarga, harus dengan se-izin suami agar bisa mencari nafkah di luar rumah,” pesan Dewanti.
Sementara itu untuk petani perempuan, imbuhnya, ini merupakan sebuah aset. Bukan hanya untuk Kota Batu, namun juga untuk Indonesia. Di mana, perempuan-perempuan yang mau bekerja keras, serta mau melakukan aktivitas yang bisa menghasilkan untuk keluarga, itu merupakan sesuatu yang sangat luar biasa. “Terlebih di masa pandemi ini, perempuan harus menjadi tonggak dan penguat ekonomi kita,” terangnya.
Selain itu, Dewanti juga menyampaikan, tentang upaya pemerintah untuk melindungi kaum wanita agar memiliki proteksi dan bebas dari ancaman baik fisik maupun psikis. Meski jumlahnya masih sedikit, perlindungan bagi perempuan juga sangat diperlukan. Di Kota Batu, sudah punya P2TP2A, yang itu adalah untuk melindungi kaum lemah yang dianggap lemah. Didalamnya adalah kaum perempuan dan anak.
Di forum anak Kota Batu, memiliki tujuan untuk menguatkan anak supaya tidak menjadi objek kekerasan maupun objek ekonomi. “Sekarang yang harus kita lakukan adalah menggali potensi perempuan agar memiliki suatu kemampuan, punya skill, punya ilmu. Agar ketika mereka sudah menikah, mereka tidak dilecehkan maupun direndahkan. Jadi, mereka harus mandiri,” paparnya.
Sedangkan perempuan menjadi lemah, terangnya, karena dia sangat menggantungkan hidupnya 100 persen kepada sang suami. Itu bukan tidak bagus, tapi itu menjadi hal-hal yang kemudian melemahkan. Karena, kita menikah tetapi kita harus tetap menjadi perempuan yang mandiri. Perlindungan anak dan perempuan sudah ada.
Lalu, Perda-perda yang belum dimiliki Perwali, tergantung dinasnya. Jika Perda itu sudah ada, tergantung respon dinas yang akan melengkapi Perwali itu. “Langkah yang akan diambil untuk mempercepat, seharusnya DPRD juga harus mengawal. Ketika belum ada tindak lanjut, dinas yang bersangkutan harus ditegur,” terangnya. (bir/pin/sit)
- Pemerintahan5 tahun
Fraksi PKB dan Gerindra Sepakat APBD 2020 Tetap di Kisaran Rp 1 Triliun Lebih dengan Mendongkrak Peningkatan PAD Kota Batu
- Pemerintahan5 tahun
Usai Hadiri Pemakaman Saudara di Pujon, Puluhan Warga Sumberejo Jalani Screening
- Pemerintahan5 tahun
Batu Paradise Factory Outlet Masih Bandel Buka, Meski Sudah Dapat Teguran
- Hukum & Kriminal5 tahun
Rugikan Nasabah, Koperasi Delta Pratama Dilabrak Pemuda Pancasila
- Pemerintahan5 tahun
Pasar Batu Berpotensi Jadi Cluster Baru Penyebaran Covid-19
- Berita4 tahun
JTP Group Bangun Batu Love Garden Ajak Partisipasi Warga Sekitar
- Berita5 tahun
Pendaki Gunung Buthak Ditemukan Tewas, Lari Dari Rombongan Diduga Kesurupan
- Berita5 tahun
Warga Mojorejo Luruk Perumahan Taman Harmoni, Pasca Salah Satu Pekerjanya Diketahui Sakit