Kota Batu
Seniman Tulungagung, Kota Batu dan Kota Malang Gelar Pameran Seni Drawing Collaboration Supersub
Memontum Kota Malang – Pameran Seni Drawing Collaboration Supersub, adalah salah satu ajang untuk menunjukkan karya para seniman atau perupa dari tiga kota. Diantara perupa atau seniman yang ‘unjuk gigi’, diantaranya dari Tulungagung, Kota Batu dan Kota Malang. Pameran tersebut, digelar di Gedung Dewan Kesenian Malang, sejak Sabtu (14/05/2022) hingga Selasa (17/05/2022) lusa.
Salah satu seniman, Aqib Tsaqib, menjelaskan bahwa gelaran tersebut diikuti oleh 14 seniman yang memamerkan hasil karyanya. Pelaksanaan ini terselenggara,.dalam rangka memperingati Hari Menggambar Nasional yang jatuh pada 14 Mei. Selain itu, kegiatan ini juga menyambut kegiatan pameran serentak di 200 titik yang digagas oleh Forum Drawing Indonesia (FDI) yang berpusat di Yogyakarta.
“Selama dua hari, sebelum pameran berlangsung para seniman menggambar seluruh gambar ini. Dua hari itu waktu mereka menciptakan sebuah karya yang akan dipamerkan selama gelaran Supersubs 2022 ini,” kata Aqib, Senin (16/05/2022).
Baca juga:
- Cleaning Area Pengunjung, Manajemen Jatim Park 3 Kota Batu Sebut Tak Ada Korban Jiwa
- Wisata Jatim Park 3 Kota Batu Alami Kebakaran
- Sinergitas Bidhumas Polda Jatim dan Awak Media, Deklarasikan Pilkada 2024 Berjalan Damai dan Kondusif
- Partai Nasdem Rekomendasi KD dan Dewa Kresna Maju Pilkada Kota Batu 2024
- 5 Tahun SERU.co.id, Komitmen Suguhkan Berita Tepercaya Jadi Rujukan Masyarakat
Meski persiapan yang dilakukan cukup singkat, para seniman itu mampu memberikan karya terbaiknya. Karena karya yang dipamerkan kali ini dituangkan dalam media kertas panjang yang berukuran 4 sampai 5 meter. Berbagai teknik gambar pun disajikan oleh para seniman, mulai dari menggunakan tinta, pensil, spidol bahkan juga ada yang dari arang.
“Para seniman ini bebas berkreasi. Pokoknya menggambar di kertas yang sudah disiapkan untuk dipamerkan selama tiga hari. Tidak ada batasan, konsepnya hitam putih yang digambar oleh dua sampai tiga orang seniman,” lanjutnya.
Dijelaskannya, bahwa konsep tersebut diambil agar mampu menarik pengunjung dari kalangan muda hingga tua. Karya-karya tersebut mengusung konsep hitam putih dan menyajikan gambar yang tidak terbatas pada teknik tertentu. Dalam pameran tersebut, karya yang disajikan gabungan dari beragam teknik dan tema. Seperti tema horor, budaya, kekanak-kanakan dan alam liar. Kolaborasi itu dipadukan dari perupa yang berasal dari beragam pula latar belakang profesi seperti ilustrator, pelukis murni, hingga seniman di bidang lain.
“Dari sini bukan ingin berhenti hanya sebagai sebuah seremonial belaka. Pameran ini justru didesain sebagai penanda awal atau semacam pintu pembuka bagi wacana terkait konsep gerakan berkesenian yang masif, juga model pameran yang berkelanjutan,” imbuhnya. (cw2/sit)
- Pemerintahan5 tahun
Fraksi PKB dan Gerindra Sepakat APBD 2020 Tetap di Kisaran Rp 1 Triliun Lebih dengan Mendongkrak Peningkatan PAD Kota Batu
- Pemerintahan5 tahun
Usai Hadiri Pemakaman Saudara di Pujon, Puluhan Warga Sumberejo Jalani Screening
- Pemerintahan5 tahun
Batu Paradise Factory Outlet Masih Bandel Buka, Meski Sudah Dapat Teguran
- Hukum & Kriminal5 tahun
Rugikan Nasabah, Koperasi Delta Pratama Dilabrak Pemuda Pancasila
- Pemerintahan5 tahun
Pasar Batu Berpotensi Jadi Cluster Baru Penyebaran Covid-19
- Berita4 tahun
JTP Group Bangun Batu Love Garden Ajak Partisipasi Warga Sekitar
- Berita5 tahun
Pendaki Gunung Buthak Ditemukan Tewas, Lari Dari Rombongan Diduga Kesurupan
- Berita5 tahun
Warga Mojorejo Luruk Perumahan Taman Harmoni, Pasca Salah Satu Pekerjanya Diketahui Sakit