Kota Batu
Produktifitas Apel Kota Batu Tak Maksimal, Wakil Ketua II DPRD Sarankan Pemkot Lakukan Revitalisasi
Memontum Kota Batu – Julukan Kota Apel untuk Kota Batu, sepertinya beransur-ansur sudah mulai memudar seiring produktifitas apel yang semakin berkurang. Mulai tanah yang kurang mendukung, hingga perawatan mahal yang menyebabkan komoditi apel menjadi menipis.
Untuk menumbuhkan lagi apel tersebut, Wakil Ketua II DPRD Kota Batu, Heli Suyanto, meminta agar Pemkot Batu segera melakukan revitalisasi. Sehingga, buah apel yang menjadi khas dan melegenda di Kota Batu, semakin lama tidak beransur memudar.
“Sebenarnya, inikan komoditi khas Kota Batu. Harusnya, ada revitalisasi dari Pemkot Batu,” kata Heli, Senin (27/02/2023) siang.
Mengenai revitalisasi, tambahnya, berbagai macam sebenarnya bisa dilakukan. Diantaranya, mulai dari pengolahan tanah dan bibit. “Kalau dilihat, usia apel inikan sudah tua. Mungkin, yang direvitalisasi tanaman apel serta tanahnya,” terangnya.
Baca juga:
- Cleaning Area Pengunjung, Manajemen Jatim Park 3 Kota Batu Sebut Tak Ada Korban Jiwa
- Wisata Jatim Park 3 Kota Batu Alami Kebakaran
- Sinergitas Bidhumas Polda Jatim dan Awak Media, Deklarasikan Pilkada 2024 Berjalan Damai dan Kondusif
- Partai Nasdem Rekomendasi KD dan Dewa Kresna Maju Pilkada Kota Batu 2024
- 5 Tahun SERU.co.id, Komitmen Suguhkan Berita Tepercaya Jadi Rujukan Masyarakat
Untuk revitalisasi kembali apel, ujar Heli, memang butuh anggaran yang besar. Tetapi, kalau dibuat gotong royong dengan petani, dipastikan akan ditemukan solusinya. “Kalau tidak seperti itu, maka solusinya pun tidak akan ditemukan. Karena, petani yang lebih paham kondisinya. Petani apel Kota Batu, seperti di Kecamatan Bumiaji, dahulu itu adalah pusatnya. Namun sekarang, menjadi menipis. Ini sangat disayangkan,” tegasnya .
Sekedar diketahui, varietas apel yang ditanam petani Kota Batu, ada empat jenis. Yakni Apel Ana, Rome Beauty, Manalagi dan Wanglin. Sedangkan dalam kurun waktu dua tahun ini, luas lahan pertanian apel di Kota Batu, semakin berkurang. Pada tahun 2020 lalu, luas lahan tercatat 1.200 hektare dan tahun 2023, hanya tinggal 1.092 hektare.
Selain itu, produktivitasnya pun jauh menurun dengan rata-rata umur pohon sudah berusia 40-50 tahun. Bahkan, berkurangnya lahan apel sebagian dimanfaatkan untuk tanaman sayur serta beralih ke tanaman jeruk. (put/gie)
- Pemerintahan5 tahun
Fraksi PKB dan Gerindra Sepakat APBD 2020 Tetap di Kisaran Rp 1 Triliun Lebih dengan Mendongkrak Peningkatan PAD Kota Batu
- Pemerintahan4 tahun
Usai Hadiri Pemakaman Saudara di Pujon, Puluhan Warga Sumberejo Jalani Screening
- Pemerintahan4 tahun
Batu Paradise Factory Outlet Masih Bandel Buka, Meski Sudah Dapat Teguran
- Hukum & Kriminal4 tahun
Rugikan Nasabah, Koperasi Delta Pratama Dilabrak Pemuda Pancasila
- Pemerintahan4 tahun
Pasar Batu Berpotensi Jadi Cluster Baru Penyebaran Covid-19
- Berita4 tahun
JTP Group Bangun Batu Love Garden Ajak Partisipasi Warga Sekitar
- Berita4 tahun
Pendaki Gunung Buthak Ditemukan Tewas, Lari Dari Rombongan Diduga Kesurupan
- Berita4 tahun
Warga Mojorejo Luruk Perumahan Taman Harmoni, Pasca Salah Satu Pekerjanya Diketahui Sakit