Kota Batu
Ribuan Pedagang Pasar Induk Among Tani Merespon Was-was Rencana Pemindahan Juni Mendatang
Memontum Kota Batu – Rencana pemindahan pedagang tahap pertama dari lahan relokasi di Jalan Sultan Agung ke Pasar Induk Among Tani Kota Batu, yang dijadwalkan akan dimulai Juni 2023, memunculkan banyak kekhawatiran. Salah satunya, terkait pendapatan pedagang yang akan merosot, karena konsumen akan beradaptasi kembali atau mencari tempat berjualannya pedagang di tempat permanen seiring telah selesainya pembangunan pasar.
Salah satu pedagang alat pertanian, Ahmad Saiful, mengatakan bahwa selama berada di lahan relokasi, meski awalnya susah karena konsumen juga harus mencari, namun semakin lama konsumen sudah terbiasa. Hal ini pula, yang akhirnya nanti akan berlaku saat pindah ke Pasar Induk. Hanya saja, prosesnya akan berlangsung lama dan kami khawatir ini akan berdampak pada pendapatan kembali.
“Terus terang, saya was-was dan khawatir saat harus pindah ke Pasar Induk Among Tani. Saya khawatir pengunjung atau konsumen kembali sepi. Karena, konsumen masih harus mencari lagi kios langganan. Jelas, ini nanti akan berakibat dari merosotnya penghasilan kami. Karena, selama di lahan relokasi ini pendapatan kami sudah mulai merangkak naik,” jelasnya saat di lahan relokasi, Minggu (28/05/2023) tadi.
Baca juga:
- Cleaning Area Pengunjung, Manajemen Jatim Park 3 Kota Batu Sebut Tak Ada Korban Jiwa
- Wisata Jatim Park 3 Kota Batu Alami Kebakaran
- Sinergitas Bidhumas Polda Jatim dan Awak Media, Deklarasikan Pilkada 2024 Berjalan Damai dan Kondusif
- Partai Nasdem Rekomendasi KD dan Dewa Kresna Maju Pilkada Kota Batu 2024
- 5 Tahun SERU.co.id, Komitmen Suguhkan Berita Tepercaya Jadi Rujukan Masyarakat
Hal yang sama, juga diungkapkan pedagang Buah Apel, Diah Arum. Bahwa rencana pemindahan ke tempat permanen, membuat pedagang was-was jika nantinya akan membuat konsumen beradaptasi kembali. Sehingga, ini akan memberikan dampak terhadap pendapatan pedagang.
“Yang jelas, kami was-was dan berharap kekhawatiran itu tidak terjadi. Kami inginnya konsumen tambah senang di Pasar Induk dan pembelinya bertambah ramai,” ujarnya.
Apalagi, ujarnya, di lahan relokasi di Jalan Sultan Agung, keberadaannya juga memiliki sisi positif. Yakni, lebih dekat dengan keberadaan tempat wisata di sekitar kawasan itu.
“Posisi lahan relokasi sekarang ini, itu terbilang dekat dengan beberapa tempat wisata. Sehingga, wisatawan terkadang mampir dan membeli kebutuhan di lahan relokasi yang dijadikan pasar sementara itu,” lanjutnya.
Sementara itu, Kepala UPT Pasar Kota Batu, Agus Suyadi, menyampaikan bahwa untuk meramaikan pengunjung di Pasar Induk Among Tani, nantinya setelah ditempati juga akan dijadwalkan turut mengarahkan wisatawan untuk berkunjung ke pasar itu. “Kalau dilihat, area parkir Pasar Induk Among Tani bisa memuat minimal 20 unit bus. Dari sinilah, wisatawan bisa diarahkan untuk berkunjung ke pasar itu. Itulah salah satu upaya untuk meramaikan Pasar Induk Among Tani, supaya wisatawan luar Kota Batu, lebih mengenal dan berbelanja sepuasnya. Bahkan, dari blok juga akan dikenalkan. Sehingga pelanggan dari pedagang juga tidak sulit mencari kios yang akan dituju,” paparnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, ada sedikitnya 1.696 kios dan 934 los, yang akan masuk gelombang pertama pemindahan dari lahan relokasi ke Pasar Induk. Menyusul kemudian, sekitar 1.097 pedagang Pasar Pagi, yang akan dipindahkan di tahap berikutnya. (put/sit)
- Pemerintahan5 tahun
Fraksi PKB dan Gerindra Sepakat APBD 2020 Tetap di Kisaran Rp 1 Triliun Lebih dengan Mendongkrak Peningkatan PAD Kota Batu
- Pemerintahan5 tahun
Usai Hadiri Pemakaman Saudara di Pujon, Puluhan Warga Sumberejo Jalani Screening
- Pemerintahan5 tahun
Batu Paradise Factory Outlet Masih Bandel Buka, Meski Sudah Dapat Teguran
- Hukum & Kriminal5 tahun
Rugikan Nasabah, Koperasi Delta Pratama Dilabrak Pemuda Pancasila
- Pemerintahan5 tahun
Pasar Batu Berpotensi Jadi Cluster Baru Penyebaran Covid-19
- Berita4 tahun
JTP Group Bangun Batu Love Garden Ajak Partisipasi Warga Sekitar
- Berita5 tahun
Pendaki Gunung Buthak Ditemukan Tewas, Lari Dari Rombongan Diduga Kesurupan
- Berita5 tahun
Warga Mojorejo Luruk Perumahan Taman Harmoni, Pasca Salah Satu Pekerjanya Diketahui Sakit