Kota Batu
Ekspor Sayur Perdana ke Taiwan, Harapan Baru untuk Petani Kota Batu
Memontum Kota Batu – Ekspor perdana sayur dari Kota Batu ke negara Taiwan, menjadi harapan baru peningkatan kesejahteraan petani di Kota Batu. Petani millenial asal Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, H Rudi, merupakan sosok di balik terlaksananya pengiriman perdana tersebut.
Menurutnya, ekspor sayur ini bekerja sama dengan konsultan asal Taiwan, karena Indonesia atau khususnya Kota Batu, memiliki potensi untuk mengisi pasar di luar negeri. Salah satunya, tentu negara Taiwan.
Baca Juga:
“Hari ini kita ekspor perdana, dengan jumlah sekitar 26 ton dan untuk sementara ada tiga jenis sayuran yang kita kirimkan yaitu Sawi, Kol dan Lettuce,” terang H Rudi, Senin (28/06) tadi.
Terobosan yang dilakukan H Rudi, telah membuka pasar alternatif untuk menampung hasil pertanian di Kota Apel itu. Dirinya pun mengatakan, siap membeli dengan harga tinggi dari petani dengan kualitas sesuai standard yang dibutuhkan (harga diatas pasar lokal).
Keberanian H Rudi membeli hasil pertanian dengan harga tinggi lantaran dirinya bersama mitra kerjanya telah mendapatkan pasar luar negeri yakni dengan melakukan ekspor ke Negara Taiwan. Ia menyebut, peluang tersebut didapat karena di Taiwan memiliki empat musim yang masa tanam lebih pendek jika dibandingkan dengan negara kita. Selain itu kita juga perlu memahami adanya kalender tanam yang ia rasa sangat penting.
“Pertanian itu selain cara produksi hasil tanam, pemasaran juga menjadi faktor utama, apabila pemasaran sudah siap, maka disitulah produk akan diminati oleh negara lain,” kata H Rudi saat acara peresmian di gudang Sari Buah tempat karantina sayuran untuk ekspor, Senin (28/06).
Bisnis baru yang ditekuninya ini, Rudi menyebutkan berkat adanya dukungan serta kerjasama dari berbagai pihak. Sementara sebagai langkah perdananya, ia telah menyiapkan hasil pertanian sebanyak 26 ton untuk di ekspor ke Negara Taiwan. Selanjutnya dia mentargetkan bisa kirim 2 sampai 3 kali dalam seminggu untuk pengiriman ke Taiwan.
“Ini berkat kerjasama dari berbagai pihak, khususnya dari teman- teman semua, dari konsultan kita dari Taiwan, juga dari Bapak Ludi Tanarto selaku DPRD Kota Batu yang sering kali kita ajak diskusi, dan beliau siap mensuport obat-obatan pertanian kepada kita,” beber Rudi yang juga diketahui sebagai Anggota DPRD Kota Batu.
Untuk memenuhi pasokan sayur Lettuce, Sawi, Kubis Manis, Rudi menjabarkan bahwa, dirinya telah mengkoordinir puluhan petani yang tersebar di Kota Batu dan berbagai daerah lain diantaranya dari Pujon, Tengger, Tulungagung, Jember. Seiring hal itu, pihaknya juga memberikan pasokan bibit beserta obat pertanian organik maupun non organik kepada petani yang dibawah naungannya.
“Bibit, Pupuk dari kita dengan perhitungan tertentu, dengan syarat tertentu, untuk itu para petani bisa menyetorkan hasil pertanian kepada kita. Sebenarnya untuk target kita, kalau bisa untuk keseluruhannya kita pindahkan di Kota Batu, insyaallah target kita di tahun depan bisa mencapai 50 hektar lahan,” ungkap Rudi.
Inovasi luar biasa yang dilakukan Rudi tersebut telah mendapat dukungan dari Ludi Tanarto yang diketahui sama-sama bergerak di bidang pertanian. Ludi menyebutkan bahwa, pihaknya juga berharap banyak dengan bisnis yang ditekuni H Rudi terlebih ditengah kondisi pertanian yang lagi lesu saat ini. Apalagi, bisnis tersebut merupakan terobosan yang sangat luar biasa di kondisi pandemi saat ini.
“Jadi dunia kita sehari-hari memang di pertanian, jadi memang ada keterikatan diantara kami, H Rudi sebagai produsen hasil pertanian. Dan saya sehari-hari bergerak di bidang penyedia sarana dan prasarana pertanian yakni, pupuk pestisida dan lain sebagainya. Harapannya, bila bisnisnya H Rudi ini bisa berkembang, harapannya bisa bersinergi dengan kami,” ungkap Politisi PKS ini.
Ludi Tanarto kembali menegaskan, langkah yang diambil rekannya tersebut tidak sebatas sebagai pasar konvensional, akan tetapi merupakan sebagai langkah terobosan. Seiring hal itu, kedepannya ia berharap kedepannya ada peran pemerintah (Pemkot Batu red.) agar ke depannya proses-proses yang dijalani bisa lebih mudah.
“Ke depannya mesti harus ada peran pemerintah, selain kita ada sebagai bisnisman kita juga hadir mewakili rakyat, pemerintah harus hadir saat proses-proses seperti ini. Harapannya ke depan paling tidak Koperindag, kemudian Dinas Pertanian bisa memberikan fasilitasnya, agar proses yang dijalani bisa lebih mudah. Petani kita bisa berproduksi, penyaluran pasarnya bisa terserap dengan baik tidak hanya di pasar lokal, tetapi hingga pasar luar negeri,” harap Ludi Tanarto.
Ia menambahkan, untuk terobosan yang telah dilakukan H Rudi, untuk ke depan agar manfaatnya bisa rasakan masyarakat sekitarnya. Mengingat, nanti pada saat tertentu produksi tidak mungkin akan dilakukan sendiri oleh H Rudi. Sehingga nantinya bisa bermitra dengan petani lokal. Selain itu, problem yang dirasakan petani bisa teratasi. “Jadi problem petani sekarang ini kan bisa menanam, tapi produknya tidak bisa terserap pasar atau terjual. Saat ada pasar alternatif seperti ini adalah salah satu solusi. Jadi tidak hanya dilevel lokal, tetapi pasar yang lain sehingga bisa menyerap produk petani. Jadi intinya, pasar ini bisa keluar wilayah, ujar Ludi Tanarto. (bir/ed2)
- Pemerintahan5 tahun
Fraksi PKB dan Gerindra Sepakat APBD 2020 Tetap di Kisaran Rp 1 Triliun Lebih dengan Mendongkrak Peningkatan PAD Kota Batu
- Pemerintahan5 tahun
Usai Hadiri Pemakaman Saudara di Pujon, Puluhan Warga Sumberejo Jalani Screening
- Pemerintahan5 tahun
Batu Paradise Factory Outlet Masih Bandel Buka, Meski Sudah Dapat Teguran
- Hukum & Kriminal5 tahun
Rugikan Nasabah, Koperasi Delta Pratama Dilabrak Pemuda Pancasila
- Pemerintahan5 tahun
Pasar Batu Berpotensi Jadi Cluster Baru Penyebaran Covid-19
- Berita4 tahun
JTP Group Bangun Batu Love Garden Ajak Partisipasi Warga Sekitar
- Berita5 tahun
Pendaki Gunung Buthak Ditemukan Tewas, Lari Dari Rombongan Diduga Kesurupan
- Berita5 tahun
Warga Mojorejo Luruk Perumahan Taman Harmoni, Pasca Salah Satu Pekerjanya Diketahui Sakit