Pemerintahan

Hadirkan Gelaran Wayang Kulit, Berharap Situasi Kota Batu Berangsur Normal Kembali

Diterbitkan

-

Memontum Kota Batu – Pagelaran wayang kulit semalam suntuk menjadi Puncak Peringatan Hari Jadi Ke-20 Kota Batu, pada Minggu (17/10/2021) malam.

Gelaran yang dikonsentrasikan di Pendopo Rumah Dinas Wali Kota itu, menghadirkan Dalang Ki Eko Saputro, dari Kota Batu. Sementara lakon yang dibawakan, yakni ‘Tumuruning Wahyu Sandang Pangan Dewi Sri Boyong’ atau bisa diterjemahkan dengan makna kembalinya kesejahteraan masyarakat setelah melewati berbagai situasi sulit.

Ketua DPRD Kota Batu, Asmadi, dalam sambutannya menyampaikan bahwa meskipun Kota Batu masih relatif muda diantara kota-kota di Jawa Timur, namun eksistensi, pertumbuhan ekonomi dan percepatan pembangunan sangat baik. “Termasuk, meskipun dalam situasi Pandemi Covid-19, masih mampu bertahan dengan kondisi seperti sekarang,” terang Ketua DPRD Kota Batu.

Advertisement

Baca juga:

Masih menurut Asmadi, bahwa prestasi Kota Batu juga sangat baik dan terbaru adalah capaian prestasi para atlet Kota Batu pada ajang PON XX Papua. Yaitu, berhasil membawa panji provinsi Jawa Timur dengan mempersembahkan medali pada masing-masing cabang olah raga (Cabor).

Sementara itu, Wali Kota Batu, Hj Dewanti Rumpoko, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada Pokja Peningkatan status Kota Batu. Karena atas upaya serta perjuangan yang begitu gigih dan tanpa pamrih, Kota Batu akhirnya bisa ditetapkan menjadi Kota Otonom.

“Saya sebagai Wali Kota yang tinggal meneruskan perjuangan para tokoh, khususnya Tim Pokja Peningkatan status akan selalu berusaha untuk melanjutkan cita-cita luhur. Semoga dengan Peringatan Hari Jadi ini, selalu mengingatkan kita bersama untuk senantiasa berbuat untuk kepentingan masyarakat,” tegas Wali Kota Batu.

Dewanti juga menambahkan, tentang makna tema yang di usung dalam Peringatan Hari Jadi Kota Batu tersebut. “Memang saya menekankan, mari kita membuat situasi ini untuk saling berbagi. Alhamdulillah, karena yang diusung temanya, ‘Bangkit bersama, peduli sesama, untuk menuju Kota Batu berjaya’. Ini sangat mempunyai tema yang pas,” ujarnya.

Advertisement

Terlebih, kata Bude-sapaan akrab Wali Kota Batu, setelah upacara pihaknya berkeliling kepada beberapa tokoh masyarakat, termasuk pendiri Pokja Kota Batu. “Alhamdulillah, Kota Batu diusia 20 tahun ini dan dalam situasi pandemi tetap punya semangat dan tetap memberikan situasi yang punya makna untuk mensejahterakan masyarakat,” paparnya.

Ditambahkan, bahwa semua juga tidak lepas dari pejuang. “Beliau-beliaunya bilang, jika setiap malam ketika bangun tidur dan yang didoakan satu. Agar Kota Batu ini tetap menjadi kota kebanggaan yang bisa lebih mensejahterakan masyarakat,” jelasnya.

Ketika para pendahulu dan pejuang ini sudah menyampaikan itu, menurut Wali Kota Perempuan pertama di Malang Raya ini, wajib hukumnya untuk menjadikan Kota Batu ini menjadi kota yang paling membanggakan. Seperti harapan para pendahulu yang telah berbuat untuk Kota Batu.

“Insya Allah, periode saya tinggal satu tahun lagi dan semoga pembangunan pasar besar dengan dana yang bersumber dari APBN, bisa mulai dikerjakan akhir tahun ini. Lalu, kereta gantung perkembangannya juga baik. Karena investor terbesarnya nanti adalah masyarakat Kota Batu,” terangnya.(bir/adv)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas