Kota Batu
Yuni Shara Bangun Sekolah PAUD di Kampung Halaman Kota Batu
Memontum Kota Batu – Selain sibuk menggeluti dunia tarik suara, penyanyi cantik yaitu Yuni Shara, saat ini tengah disibukkan dengan mengurus sebuah lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD). Adalah PAUD Cahaya Permata Abadi Kota Batu, yang menjadi salah satu sasaran kesibukan artis ibu kota kelahiran Kota ‘dingin’ Batu.
Sukses di dunia hiburan, rupanya tidak membuat Yuni Shara, lupa untuk berbuat kebaikan kepada sesama. Jika artis lainnya memilih untuk mendonasikan hartanya kepada orang yang tidak mampu atau mengalami kondisi tertentu, tidak demikian dengan Yuni Shara. Kakak Krisdayanti ini, lebih memilih untuk mendirikan sebuah sekolah PAUD.
Yuni Shara bercerita, bahwa Paud Cahaya Permata Abadi telah eksis sekitar 18 tahun lamanya. Selama sekitar 10 tahun ini, awalnya mengkontrak di salah satu lokasi di Jalan Samadi-Kota Batu, sebelum akhirnya mendirikan bangunan sendiri di Jalan Imam Bonjol-Kota Batu.
Sekolah PAUD Cahaya Permata Abadi terdiri dari playgroup, TK A, TK B dan tempat penitipan anak. Bahkan, sekarang sudah memiliki siswa lebih dari 160 murid dan 17 tenaga pengajar lulusan sarjana dengan spesifikasi pendidikan anak usia dini, PAUD milik Yuni sudah terakreditasi A.
Baca juga:
- Cleaning Area Pengunjung, Manajemen Jatim Park 3 Kota Batu Sebut Tak Ada Korban Jiwa
- Wisata Jatim Park 3 Kota Batu Alami Kebakaran
- Sinergitas Bidhumas Polda Jatim dan Awak Media, Deklarasikan Pilkada 2024 Berjalan Damai dan Kondusif
- Partai Nasdem Rekomendasi KD dan Dewa Kresna Maju Pilkada Kota Batu 2024
- 5 Tahun SERU.co.id, Komitmen Suguhkan Berita Tepercaya Jadi Rujukan Masyarakat
Pembangunan Paud Cahaya Permata Abadi sendiri, bekerjasama dengan The Time Plice. “Hallnya itu dari The Time Plice, yang punya CSR yang membangun sekolah PAUD di seluruh Indonesia salah satunya PAUD Cahaya Permata Abadi,” terang Yuni, Selasa (10/05/2022) tadi.
Awalnya, Yuni mengaku tidak pernah kepikiran untuk membuat sekolah dan terjun ke dalam dunia pendidikan. Namun suatu hari, dirinya mengalami sebuah pengalaman yang mengesankan. “Kita pamitan sama Ibu Anggun. Ternyata, Ibu Anggun mengajar dalam kondisi bangun yang sudah mulai rapuh dan plafonnya sudah mau roboh. Terus dia bilang, mau menutup sekolahnya,” ujar Yuni.
Mendengar hal itu, Yuni meminta agar sekolah tersebut jangan ditutup. Yuni pun mencarikan sebuah kontrakan yang tidak jauh dari sekolah tersebut, untuk digunakan kegiatan belajar mengajar sementara.
“Bermula dari itu, saya mengelola sekolah ini dengan segala kekurangan. Tetapi tidak terasa, 10 tahun lebih berjalan dengan kondisi seadaanya, tetapi meskipun begitu anak-anak sangat senang bersekolah” paparnya.
Yuni tidak menyangka, bahwa sekolah yang dirinya kelola untuk anak-anak ekonomi menengah ke bawah, ternyata diminati para pejabat daerah untuk menyekolahkan anak-anaknya.
“Awalnya, sekolah ini ingin menerapkan pembiayaan secara normal. Namun, saya berpikir itu nggak cocok diterapkan di Kota Batu. Dan akhirnya, kita menerapkan subsidi silang. Yang artinya, bahwa wali murid yang mampu atau kategori kaya, membantu wali murid yang secara finansial biasa saja bahkan kurang mampu. Selain itu, pembiayaan juga bisa berasal dari para donatur lainnya,” terangnya. (mg3/bir/sit)
- Pemerintahan5 tahun
Fraksi PKB dan Gerindra Sepakat APBD 2020 Tetap di Kisaran Rp 1 Triliun Lebih dengan Mendongkrak Peningkatan PAD Kota Batu
- Pemerintahan5 tahun
Usai Hadiri Pemakaman Saudara di Pujon, Puluhan Warga Sumberejo Jalani Screening
- Pemerintahan5 tahun
Batu Paradise Factory Outlet Masih Bandel Buka, Meski Sudah Dapat Teguran
- Hukum & Kriminal5 tahun
Rugikan Nasabah, Koperasi Delta Pratama Dilabrak Pemuda Pancasila
- Pemerintahan5 tahun
Pasar Batu Berpotensi Jadi Cluster Baru Penyebaran Covid-19
- Berita4 tahun
JTP Group Bangun Batu Love Garden Ajak Partisipasi Warga Sekitar
- Berita5 tahun
Pendaki Gunung Buthak Ditemukan Tewas, Lari Dari Rombongan Diduga Kesurupan
- Berita5 tahun
Warga Mojorejo Luruk Perumahan Taman Harmoni, Pasca Salah Satu Pekerjanya Diketahui Sakit