Kabar Desa
Dua Desa di Kota Batu Masuk 10 Besar Indeks Desa Membangun Tahun 2022
Memontum Kota Batu – Dua desa di Kota Batu berhasil masuk 10 besar sebagai desa di Indonesia dengan Indeks Desa Membangun (IDM) tertinggi tahun 2022. Dua desa yang dinilai sebagai desa berbasis Sustainable Development Goals (SDGs) atau tujuan pembangunan berkelanjutan, itu adalah Desa Oro-oro Ombo yang berada di peringkat kedua dan Desa Sidomulyo di peringkat keempat.
Jika dibanding dengan tahun sebelumnya, sebenarnya prestasi itu mengalami penurunan. Sebab pada tahun 2021 lalu, ada tiga desa yang masuk 10 besar IDM. Yakni Desa Oro-oro Ombo, Sidomulyo dan Punten. Dari segi peringkat juga mengalami penurunan, Desa Oro-oro Ombo dari peringkat satu menjadi peringkat dua dan Desa Sidomulyo dari peringkat tiga jadi peringkat empat.
Sebenarnya dari peringkat satu hingga lima, nilainya mengalami kesamaan. Dengan total nilai 0.9981, namun dari angka tersebut Desa Oro-oro Ombo nilainya stagnan. Sedangkan Desa lainnya mengalami penambahan. Seperti Desa Genteng Kulon Kabupaten Banyuwangi yang sekarang menduduki peringkat pertama, desa tersebut mengalami peningkatan nilai sebesar +0.57 persen.
Kemudian di peringkat ketiga, Desa Pinjalu, Kabupaten Ciamis juga mengalami peningkatan nilai sebesar +1,33 persen. Lalu Desa Sidomulyo yang juga mengalami peningkatan nilai +0.92 persen, namun malah tergeser dari peringkat ketiga menjadi peringkat keempat.
Pemberian peringkat 10 desa dengan IDM tertinggi tqhun 2022 diselenggarakan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (KDPDTT) Republik Indonesia. Dilakukan setelah melewati proses pemutakhiran data IDM berbasis SDGs.
“Desa Oro-oro Ombo nilainya stagnan atau sama dengan tahun kemarin. Sehingga menyebabkan penurunan peringkat. Tidak ada kenaikan nilai itu disebabkan karena ada kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) di Oro-oro Ombo,” tutur Kades Oro-oro Ombo, Wiweko, Rabu (15/06/2022) tadi.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Pemerintah Desa dan Kelurahan (APEL) Kota Batu ini menerangkan, Desa Oro-oro Ombo dan Sidomulyo bisa masuk 10 desa di Indonesia dengan IDM tertinggi berbasis SDGs setelah melewati proses penilaian dari Kementerian Desa. Mulai dari jarak dan fasilitas pelayanan kesehatan hingga layanan pendidikan bagi masyarakat setempat.
Baca juga :
- Cleaning Area Pengunjung, Manajemen Jatim Park 3 Kota Batu Sebut Tak Ada Korban Jiwa
- Wisata Jatim Park 3 Kota Batu Alami Kebakaran
- Sinergitas Bidhumas Polda Jatim dan Awak Media, Deklarasikan Pilkada 2024 Berjalan Damai dan Kondusif
- Partai Nasdem Rekomendasi KD dan Dewa Kresna Maju Pilkada Kota Batu 2024
- 5 Tahun SERU.co.id, Komitmen Suguhkan Berita Tepercaya Jadi Rujukan Masyarakat
“Termasuk dalam pelayanan publik, menjadi pointer dalam IDM tersebut. Juga kepuasan publik dalam pelayanan pemerintah dan pelayanan kesehatan menjadi instrumen dalam penilaian IDM,” katanya.
Wiweko menilai, dari hasil pendataan itu ada kepuasan dari masyarakat, khususnya dalam pelayanan kesehatan. Kemudian dalam pelayanan pendidikan untuk masyarakat. Dari sisi ekonomi masyarakat, terdapat pembinaan para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Dengan proses pemutakhiran data IDM berbasis SDGs, telah melewati proses penyuluhan dan tanggap bencana dengan melibatkan masyarakat. “Kemudian terpenuhinya kesehatan Balita serta banyaknya masyarakat yang sudah memiliki jaminan kesehatan melalui program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial,” katanya.
Hal yang terjadi saat ini, menurut Wiweko sama dengan cita-cita yang sudah dibangunnya sejak tahun 2008 lalu. “Saat itu desa kami masuk dalam kategori desa tertinggal bersama dua desa lain di Kota Batu,” ujarnya.
Titik awal pemerintahan dilakukan dengan menjalin kerja sama dalam pengelolaan tanah kas desa seluas 4 hektar dengan Jawa Timur Park Group untuk membangun Batu Night Spectakular. “Kerja sama ini menjadi cikal bakal berkembangnya pembangunan di desa kami. Saat itu sempat terjadi permasalahan, bahkan saya didemo dan dihujat, namun setelah kita singkronisasi persepsi antara semua elemen, akhirnya desa kami berkembang, maju dan sekarang menjadi desa yang mandiri,” ujar Wiweko.
Menurutnya dalam sebuah pembangunan memang harus ada kebijakan yang dipaksakan bila kebijakan tersebut benar dan untuk kepentingan masyarakat. “Alhamdulillah sekarang sudah menjadi masyarakat yang baik secara ekonomi,” ujarnya. Pembangunan terus berkembang dan kini Desa Oro Oro Ombo sudah menjalin kerja sama dengan banyak pihak termasuk dengan Perhutani.
Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso menambahkan, penilaian tersebut berkaitan dengan program yang digulirkan Kementerian Desa Republik Indonesia, dalam upaya meningkatkan pelayanan publik, khususnya pada bidang kesehatan, pendidikan maupun ekonomi masyarakat.
“Alhamdulillah selamat kepada Desa Oro-oro Ombo dan Sidomulyo yang masuk 10 desa di Indonesia dengan tingkat IDM tertinggi tahun 2022. Semoga di tahun selanjutnya bisa diikuti oleh desa-desa lain di Kota Batu,” ujar Punjul. (bir/gie)
- Pemerintahan5 tahun
Fraksi PKB dan Gerindra Sepakat APBD 2020 Tetap di Kisaran Rp 1 Triliun Lebih dengan Mendongkrak Peningkatan PAD Kota Batu
- Pemerintahan5 tahun
Usai Hadiri Pemakaman Saudara di Pujon, Puluhan Warga Sumberejo Jalani Screening
- Pemerintahan5 tahun
Batu Paradise Factory Outlet Masih Bandel Buka, Meski Sudah Dapat Teguran
- Hukum & Kriminal5 tahun
Rugikan Nasabah, Koperasi Delta Pratama Dilabrak Pemuda Pancasila
- Pemerintahan5 tahun
Pasar Batu Berpotensi Jadi Cluster Baru Penyebaran Covid-19
- Berita4 tahun
JTP Group Bangun Batu Love Garden Ajak Partisipasi Warga Sekitar
- Berita5 tahun
Pendaki Gunung Buthak Ditemukan Tewas, Lari Dari Rombongan Diduga Kesurupan
- Berita5 tahun
Warga Mojorejo Luruk Perumahan Taman Harmoni, Pasca Salah Satu Pekerjanya Diketahui Sakit