Pemerintahan

Beberapa SD Negeri Kota Batu Potensi Dilebur

Diterbitkan

-

Beberapa SD Negeri Kota Batu Potensi Dilebur

Memontum Kota Batu – Minat wali murid menyekolahkan anaknya pada SD/MI Negeri rupanya tidak sebanyak pada SD /MI swasta. Dari Hasil monitoring yang dilakukan sejumlah anggota DPRD dari Komisi C membuat wakil rakyat tersebut tercengang. Lantaran sebagian SD negeri di Kota Batu kekurangan menerima murid dari jumlah kuota, yang rata-rata sebanyak 28 kuota.

Pihak legislatif menilai, kejadian seperti ini dikarenakan faktor jumlah SD di Kota Batu melimpah tak sebanding dengan jumlah pendaftar. Komisi C lalu mendorong untuk melebur beberapa sekolah.

Temuan itu didapat saat Komisi C melakukan monitoring di SDN 1 Pendem dan SDN 4 Sisir bersama Disdik Kota Batu. PPDB SD dimulai sejak 2 hingga 3 Juni dan pengumuman disampaikan pada 5 Juni.

Dari hasil monitoring di lokasi, Ketua Komisi C, Khamim Tohari mengatakan, dari kuota 28, SDN 04 Sisir hanya menerima dua peserta didik dengan satu jumlah rombel.

Advertisement

“Kami prihatin dan miris sekali karena tidak hanya satu sekolah seperti di SDN Torongrejo 02 hanya 7 orang,” ungkap politisi PDI-P itu.

Kejadian ini, sudah berulang-ulang tiap tahunnya. Ia menilai, faktor itu dipengaruhi disparitas antara minimnya jumlah lulusan TK dan banyaknya jumlah SD di Kota Batu. Tahun 2019 lalu, lanjut Khamim, sejumlah SD kekurangan murid, ada yang hanya menerima 10-11peserta didik.

Untuk mengatasi persoalan itu, Khamim meminta Disdik meleburkan lembaga pendidikan dasar yang lokasinya berdekatan. Seperti, di Kelurahan Sisir terdapat 3 SD Negeri yang lokasinya berdekatan, yakni SDN Sisir 03, SDN Sisir 04 dan SDN Sisir 06.

“Ketiganya bisa digabung. Beberapa tahun yang lalu pernah terjadi penggabungan sekolah-sekolah SD di Torongrejo,” cetus dia.

Advertisement

Berdasarkan data keseluruhan SD negeri di Kota Batu ada 64 SD. Jumlah pendaftar di tahun ini hanya 1.774 meskipun daya tampung keseluruhan mencapai 2673 murid dengan 95 rombel.

Sedangkan jumlah keseluruhan SD swasta di Kota Batu sebanyak 14 sekolah dan 26 rombel dengan daya tampung 728 peserta didik. Jumlah peserta didik yang ditampung tahun ini sebanyak 596 peserta didik.

Problem lainnya, yakni jumlah guru yang makin berkurang. Sehingga muncul kekurangan wali kelas di setiap kecamatan. Kecamatan Junrejo kekurangan 20 guru, Bumiaji dan Kota Batu masing-masing kekurangan 14 guru. Atau totalnya kekurangan 48 guru di tingkat SD di seluruh Kota Batu. Ini disebabkan adanya beberapa guru di tahun 2020 ini yang pensiun.

“Perlu diatasi agar tak berlarut-larut. Bahkan kepala sekolah merangkap jadi wali kelas,” imbuh Khamim.
Ia mendorong agar Disdik mengevaluasi pagu SD mengingat kondisinya tak sebanding dengan jumlah pendaftar. Evaluasi itu meliputi, ketersediaan gedung dan guru serta jumlah rombel.

Advertisement

“Akan kordinasi lebih lanjut dengan dinas,” kata dia.

Kepala Diknas Kota Batu Eny Rachyuningsih membantah, jika tak semua SD negeri kekurangan murid baru. Dia menyebutkan ada sekolah yang sampai menolak peserta didik baru.

“SDN Pendem 01 yang sampai menolak murid baru dengan daya tampung 93 orang dan terealisasi semua. Lalu juga ada MI As Salam harus kelebihan 5 murid, padahal daya tampungnya 28 orang,” bantah Eny.

Sedangkan untuk mengatasi persoalan minimnya jumlah guru, bisa di-back up sementara waktu oleh 1.300 guru tidak tetap (GTT) di seluruh SD negeri Kota Batu.

Advertisement

Ia sependapat dengan usulan dewan atas peleburan SD negeri. Nantinya bakal ada kajian terhadap trend penerimaan murid baru dari tiga tahun terakhir. Peleburan difokuskan bagi sekolah-sekolah yang jaraknya berdekatan.

“Nanti kalau memang di beberapa lokasi sekolah cenderung penerimaan muridnya kurang dari 10 orang maka kemungkinan akan digabung. Saat ini SDN Beji 03 sudah tidak menerima murid baru dan digabung kuotanya dengan SDN Beji 01 dan SDN Beji 02,” papar Eny. (bir/yan)

 

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas