SEKITAR KITA

Diskumdag Batu Bersama Dinkes Rapid Test PKL Alun-alun

Diterbitkan

-

Sikapi instruksi Wali Kota dalam antisipasi dini penyebaran Covid-19

Memontum Kota Batu – Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko, menginstruksikan kepada Diskumdag Kota Batu, agar melakukan pemantauan dan deteksi dini penularan Covid-19, di kawasan PKL Alun-alun Kota Batu. Langkah ini pun, ditindaklanjuti dengan menggandeng Dinkes untuk melakukan rapid test.

Kepala Diskumdag Kota Batu, Eko Suhartono, mengatakan jika pihaknya sudah menggandeng Dinkes untuk melakukan rapid test kepada PKL. Kegiatan sendiri, mulai dilakukan di Pasar Panggung, Alun-alun Kota Batu, Senin (28/12) tadi.

“Kami minta seluruh PKL Alun- Alun Kota Batu, untuk patuh menghadiri pelaksanaan rapid test. Ada sekitar 480 PKL yang tergabung dalam delapan paguyuban PKL, di seputaran Alun-alun,” katanya.

Meski begitu, mantan Kepala Dinsos Kota Batu ini mengaku, dalam pelaksanaan rapid test tersebut, menurutnya bukan karena menghadapi libur panjang. Namun, lebih kepada antisipasi dini terhadap sejumlah PKL.

Advertisement

“Ini sebagai langkah, bagaimana upaya mengantisipasi penularan agar tak menyebarluas. Makanya, perlu pemantauan untuk mendeteksi dini agar bisa cepat ditangani,” ujarnya.

Rapid test ini, tambahnya, juga bukan karena menghadapi libur panjang semata. Namun, memang sebagai langkah antisipasi.

“Jadi para pedagang harus menyadari saat ini sudah memasuki masa adaptasi kebiasaan baru. Pedagang dan pembeli harus mematuhi protokol kesehatan di masa adaptasi ini,” tegasnya.

Bagi pedagang yang berjualan makanan, menurutnya, diharuskan untuk menjalankan protokol kesehatan secara ketat. Karenanya, juga akan memberikan kemudahan sarana berupa wastafel di sekitar Alun-alun.

Advertisement

“Tujuannya, agar pembeli maupun pengunjung bisa lebih mudah saat hendak mensterilkan tangan. Tapi kadang mereka lupa melaksanakan protokol kesehatan ketat. Terutama penjual makanan, dituntut harus menjaga higienitas sajian makanan,” paparnya.

Selanjutnya, ujar Eko, terkait dengan teknis penanganan reaktif positif rapid test. Menurutnya sudah diserahkan sepenuhnya kepada tim medis.

“Kajian dari dokter dan arahannya untuk yang reaktif positif seperti apa, langsung tanyakan ke pihak medis. Positif rapid test, kan belum tentu positif Covid-19,” terangnya.

Ketua Satgas Covid-19 Puskesmas Sisir, dr Antonia Junia, mengaku jika pelaksanaan rapid test berjalan sekitar 5 jam. Di mulai sejak pukul 09.00 dan berakhir pada pukul 14.00, WIB.

Advertisement

“Ada sejumlah 10 Nakes yang dilibatkan. Para tenaga kesehatan, itu berasal dari Puskesmas Sisir, Puskesmas Bumiaji, Puskesmas Junrejo, Puskesmas Batu dan Dinkes Kota Batu. Kemudian, ada satu ahli teknologi laboratorium medis (ATLM) untuk membaca hasil rapid test,” tuturnya.

Itu semua dilakukan, tambahnya, untuk menjamin agar wisata Kota Batu, tetap aman dan nyaman. Selain itu, rapid test yang ditargetkan untuk sejumlah 400 pedagang, sementara hanya diikuti 225 orang pedagang.

“Hasilnya, ada sejumlah 20 orang dinyatakan reaktif positif rapid test. Dan mereka yang dinyatakan reaktif positif, diharuskan isolasi mandiri selama 14 hari,” terangnya.

Jika selama isolasi mandiri mengalami keluhan, maka pihaknya menyarankan untuk periksakan diri ke puskesmas terdekat.

Advertisement

“Kami juga mendata identitas para PKL, untuk memudahkan tracing jika diperlukan,” jelasnya. (cw2/sit)

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas