Pemerintahan

Operasi Ketupat Semeru Digelar Untuk Pastikan Tidak Ada Mudik Saat Lebaran

Diterbitkan

-

Memontum Kota Batu – Seminggu menjelang Hari Raya Idul Fitri, Polres Batu bersama Forkompinda melaksanakan apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Semeru, Rabu (05/05) tadi. Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Semeru 2021, digelar di Alun-alun Kota Batu, untuk memastikan pelarangan mudik di setiap daerah, termasuk Kota Batu.

Kapolres Batu, AKBP Catur C Wibowo, dalam kesempatan itu menekankan wilayah aglomerasi yang terdapat di Malang Raya, Probolinggo dan Pasuruan, dikhususkan untuk urusan kerja dan bukan untuk urusan mudik. “Apalagi, di Indonesia juga tercatat adanya kenaikan 23 persen angka kenaikan Covid-19 di tahun ini. Jadi, muncullah larangan mudik ini,” urainya ketika dikonfirmasi seusai Apel Operasi Ketupat Semeru.

Baca juga:

Dirinya juga menambahkan, pelarangan mudik ini juga terjadi peningkatan 93 persen persebaran Covid-19 di tahun 2020, atau pasca giat mudik. Menurut Catur, tanpa adanya larangan mudik, diprediksi terdapat 81 juta masyarakat yang bergerak untuk melakukan kebiasaan pulang kampung.
Namun, setelah adanya pelarangan, masih ada sekitar 7 persen masyarakat atau sekitar 17,5 juta yang memaksa melakukan pergerakan mudik. “Jadi yang perlu dipahami, wilayah aglomerasi bukan untuk mudik. Namun, untuk urusan bekerja,” tegas Catur.

Oleh sebab itu, dirinya berharap, masyarakat bisa memahami aturan yang diberlakukan ini. Untuk pos penyekatan, dirinya memastikan akan ada lima pos penyekatan mudik lebaran mulai 6-17 Mei. Lima pos tersebut, diantaranya Pos Kandangan Kediri. Pos ini merupakan pos sekat antar rayon dengan diisi personil gabungan dengan Polres Kediri-Batu. Ini untuk menyekat pemudik dari arah Kediri dan Jombang.

Advertisement

Selanjutnya, Pos Kambal Ngantang. Ini untuk menyekat pemudik dari arah Blitar dan melakukan filter jika ada yang lolos dari arah Kasembon. Kemudian Pos Garuda di Bumiaji untuk sekat pemudik dari arah Mojokerto melalui jalur Cangar. “Keempat Pos Pendem untuk sekat pemudik yang dari arah Surabaya dan yang lolos dari Malang. Terakhir Pos Alun-Alun sebagai Pos pelayanan,” paparnya.

Lima pos itu didukung dengan 3 pos pantau yang akan diletakan Kecamatan Bumiaji, Jalan Dewi Sartika, dan Kecamatan Pujon. “Pos pantau dan pos penyekatan ini didirikan sejak hari ini,” tuturnya.

Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso, dalam kesempatan itu mengatakan, 500 tim personil gabungan yang melaksanakan Ops Ketupat Semeru pada tahun ini. Personel tersebut diisi oleh TNI, Polri, Dishub, BPBD, Satpol PP, PMI, Ormas dan Dinkes Kota Batu. “Untuk berwisata masih diperbolehkan dengan catatan harus membawah hasil negatif Rapid antigen dan PCR untuk memasuki destinasi wisata di Kota Batu ini,” paparnya.

Dirinya juga berharap, dengan adanya Ops Ketupat Semeru, bisa menekan angka persebaran virus Vovid-19 di Kota Batu. Sehingga dengan disiplinnya penerapan aturan tidak sampai menimbulkan klaster baru. (bir/sit)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas