Kabar Desa

Petani Songgoriti Sukses Kembangkan Kopi hingga Hasilkan Ratusan Juta

Diterbitkan

-

Petani Songgoriti Sukses Kembangkan Kopi hingga Hasilkan Ratusan Juta

Memontum Kota Batu – Salah satu petani kopi di Songgoriti, Kelurahan Songgokerto, Kecamatan/Kota Batu, mampu menghasilkan ratusan juta rupiah. Itu setelah, usahanya mengembangkan kopi, berbuah manis.

Saat itu, harga kopi yang kian hari kian naik, memberikan sisi positif berbeda. Termasuk, dengan kian banyaknya cafe dan tumbuh menjamur di setiap wilayah.

Seorang petani kopi, Oktavian Dwi Suhermanto, mengatakan jika pengembangan tanaman kopi miliknya hanya memanfaatkan pupuk kandang. Jadi, terbilang sangat murah dalam pemeliharaan. Apalagi jika menggunakan pupuk kimia, seperti untuk petani kopi masih bisa mendapatkan pupuk subsidi. Hal ini, berbeda dengan tanaman sayur dan buah, yang tidak mendapatkan jatah pupuk subsidi.

“Petabi atau pertanian kopi, ini sebenarnya menjanjikan masa depan. Apalagi, pola perawatan begitu mudah dan murah, jika dibandingkan jenis tanaman sayur dan buah-buahan,” terangnya, saat ditemui di lokasi perkebunan kopi di Songgoriti, Jumat (02/06/2023) tadi.

Advertisement

Baca juga:

Untuk perkembangan kopi, ujarnya, tentu sangat menjanjikan. Karena, seiring perkembangan industri, maka sekarang banyak menjamur cafe-cafe yang sajiannya tidak lepas dari kopi. Inilah, yang membuat peningkatan harga jual kopi semakin tinggi.

“Kalau dahulu, kita tahunya cuma kopi pahit di kasih gula. Nah, sekarang ini ada berbagai metode dalam menyeduh kopi. Dari yang manual hingga menggunakan alat. Contohnya, dalam membuat minuman latte, kebanyakan barista menggunakan mesin kopi, dalam menghasilkan kopinya,” jelasnya.

Secara teknik penanaman kopi, jelasnya, dalam satu hektar lahan miliknya, bila ditanami kopi jenis Robusta diambil jarak sekitar 2×2 meter dengan kebutuhan bibit tanaman sebanyak 2500 biji. Sementara, dari hasil perawatan menggunakan pupuk kandang, ternyata setiap pohon menghasilkan 5 kg kopi glondongan atau kopi belum dikupas. Dan, selama setahun perpohonnya menghasilkan 12 ton kopi glondongan.

“Harga kopi glondongan sebelumnya Rp 6 sampai 7 ribu. Saat ini, naik menjadi Rp 8 sampai 10 ribu. Maka, kalau dihitung dengan mengkalikan, maka perolehan pendapatan dari kopi sebesar Rp 100 sampai 125 juta. Jelas, di sini sebenarnya petani kopi secara umum mendapatkan untung karena harga kopi naik,” paparnya. (put/sit)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas