Kota Batu
Peternak Sapi di Junrejo Kota Batu Ramai-ramai Jual Sapi Lebih Murah Akibat PMK
Memontum Kota Batu – Sejumlah peternak sapi di Desa Junrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, terpaksa banting harga saat menjual hewan ternaknya. Cara ini dipilih,.karena peternak khwatir dan tidak ingin mengalami kerugian lebih besar, setelah merebaknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Penyakit ini, diketahui telah mengakibatkan 12 ekor sapi milik peternak di RW7 dan RW8 Dusun Jeding, Desa Junrejo, mati. Penularan penyakit ini, diduga berasal dari seekor sapi yang dibeli peternak dari luar Kota Batu.
Seorang peternak, Suwandi, menuturkan bahwa setiap hari selalu ditemukan sapi yang mati. Semula, dirinya memiliki tujuh ekor sapi. Kini, sapinya hanya tersisa satu ekor saja.
“Tiga ekor mati kena PMK. Tiga sisanya dijual di bawah harga pasaran. Kalau biasanya Rp 15 juta, ini bisa dijual Rp 10 juta,” tutur Suwandi.
Menurutnya, populasi sapi di RW8 sebanyak 150 ekor milik 40 peternak. Hanya satu kandang saja, yang masih dinyatakan sehat. Banyaknya sapi yang terjangkit PMK, karena penyakit ini mudah menular melalui udara.
PMK juga mengakibatkan produktivitas sapi perah menurun. Biasanya, seekor sapi mampu menghasilkan 15 hingga 18 liter susu, kini hanya mampu menghasilkan 8 liter. Bahkan, ada yang tak produktif.
Baca juga :
- Cleaning Area Pengunjung, Manajemen Jatim Park 3 Kota Batu Sebut Tak Ada Korban Jiwa
- Wisata Jatim Park 3 Kota Batu Alami Kebakaran
- Sinergitas Bidhumas Polda Jatim dan Awak Media, Deklarasikan Pilkada 2024 Berjalan Damai dan Kondusif
- Partai Nasdem Rekomendasi KD dan Dewa Kresna Maju Pilkada Kota Batu 2024
- 5 Tahun SERU.co.id, Komitmen Suguhkan Berita Tepercaya Jadi Rujukan Masyarakat
Kerugian yang dialami pun mencapai puluhan juta karena merebaknya penyakit ini. Sehingga para peternak terpaksa menjual di bawah harga. Daripada menanggung kerugian lebih besar. “Mau sehat atau tidak yang penting bisa dijual,” ujar dia.
Mengacu pada data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Batu, populasi sapi di Desa Junrejo sebanyak 217 ekor. Dari jumlah tersebut, 173 ekor dinyatakan sakit terpapar PMK. Jumlah tersebut cukup besar dan perlu dengan cepat diantisipasi.
Kapolres Batu melalui Kapolsek Junrejo, AKP Anton Hendri Subagijo, mengatakan penyebaran PMK dideteksi sejak 10 hari terakhir. Pihaknya bersama instansi terkait, intens melakukan sosialisasi kepada peternak.
“Kami imbau agar mereka memperhatikan kebersihan kandang maupun hewan ternak. Serta rutin mengontrol kesehatan hewan disertai pula pemberian vitamin dan menyemprotkan disinfektan pada kandang,” terang Anton.
Di sisi lain, petugas kepolisian memiliki tanggung jawab untuk mengawasi lalu lintas ternak yang masuk ataupun ke luar Kota Batu. Menjual hewan ternak yang sakit dapat diancam pidana sebagaimana diatur dalam UU nomor 41 tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan. Serta diatur pula pada Peraturan Pemerintah nomor 47 tahun 2014 tentang Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Hewan.
“Kepolisian memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait larangan menjual hewan ternak yang sakit. Jual beli hewan ternak, baik yang datang ataupun ke luar daerah harus disertai surat keterangan sehat,” kata dia.(bir/gie)
- Pemerintahan5 tahun
Fraksi PKB dan Gerindra Sepakat APBD 2020 Tetap di Kisaran Rp 1 Triliun Lebih dengan Mendongkrak Peningkatan PAD Kota Batu
- Pemerintahan5 tahun
Usai Hadiri Pemakaman Saudara di Pujon, Puluhan Warga Sumberejo Jalani Screening
- Pemerintahan5 tahun
Batu Paradise Factory Outlet Masih Bandel Buka, Meski Sudah Dapat Teguran
- Hukum & Kriminal5 tahun
Rugikan Nasabah, Koperasi Delta Pratama Dilabrak Pemuda Pancasila
- Pemerintahan5 tahun
Pasar Batu Berpotensi Jadi Cluster Baru Penyebaran Covid-19
- Berita4 tahun
JTP Group Bangun Batu Love Garden Ajak Partisipasi Warga Sekitar
- Berita5 tahun
Pendaki Gunung Buthak Ditemukan Tewas, Lari Dari Rombongan Diduga Kesurupan
- Berita5 tahun
Warga Mojorejo Luruk Perumahan Taman Harmoni, Pasca Salah Satu Pekerjanya Diketahui Sakit