SEKITAR KITA

Semarakkan Tahun Baru, ATF Gelar Pameran Barang Antik

Diterbitkan

-

Seribu batang antik, diantaranya media untuk Santet

Memontum Kota Batu – Among Tani Foundation (ATF) menggelar pameran barang antik di halaman Kantor ATF di Jalan Hasanudin, Desa Pesanggrahan, Kota Batu, Sabtu ( 26/12) tadi. Kegiatan untuk mengembalikan eksistensi pedagang barang antik yang tergabung dalam komunitas Lawasan di Kota Batu, digelar mulai tanggal 26 Desember sampai 31 Desember.

Dalam pameran tersebut, beragam barang antik, bisa didapati. Tidak kurang sekitar 1000 macam jenis barang antik, ditampilkan pada pameran itu.
Ketua Panitia Pelaksana, Septi Widi, mengatakan beberapa barang yang bisa dijumpai, mulai dari meja, kursi, lemari, alat komunikasi, peralatan dapur, hiasan, dan beberapa benda – benda antik lainnya. Bahkan, beberapa diantaranya juga diyakini masih menyimpan aura mistis.
“Usianya mulai dari puluhan hingga ratusan tahun. Pameran bertajuk Batu Vintage itu, saya yakini mampu membuat pengunjung seolah kembali ke masa lalu,” katanya.

Event tersebut, tambahnya, ditujukan untuk mengembalikan eksistensi pedagang barang antik di Kota Wisata Batu. Ada sekitar sembilan komunitas penjual barang antik, yang tergabung dalam acara tersebut.

Advertisement

“Barang yang ditampilkan ada yang dari jaman kerajaan Dinasti Tang (Tiongkok). Lalu, ada yang peninggalan jaman kolonial belanda,” paparnya.
Disinggung mengenai harga, dirinya menjelaskan, mulai dari puluhan juta rupiah sampai ada yang ratusan juta rupiah. Menariknya, dari salah satu benda antik tersebut ada yang diyakini merupakan media yang terbuat dari kayu jati dan bersayap. Benda atau media itu, untuk sarana menyantet atau ilmu sihir.
“Itu namanya Jodok, sudah satu bulan ada di saya. Benda itu saya peroleh dari Banyuwangi,” ujar Wahyudi Hartono

Kendati mengoleksi alat itu, Wahyudi mengaku, bukan berarti dirinya punya ilmu santet. Tapi, karena dirinya hanya sebatas suka. Alasannya, karena aura mistiknya luar biasa.

“Saya berharap, pameran seperti ini tidak hanya sekali saja digelar. Kita melestarikan budaya lawas,” ujarnya. (cw2/sit)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas