Pemerintahan

Wakil Rakyat Dapil 3 Junrejo, Seriusi Keluhan Warga Soal TPA Tlekung

Diterbitkan

-

Wakil Rakyat Dapil 3 Junrejo, Seriusi Keluhan Warga Soal TPA Tlekung

Memontum Kota Batu – Keluhan masyarakat akibat bau sampah yang menyengat dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tlekung, mendapatkan tanggapan serius dari anggota Dewan dapil 3 Junrejo Kota Batu. Mereka akan mendorong Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan pengelola TPA agar lebih optimal dalam pengelolaan sampah serta mencari solusi terbaik.

Hal ini seperti disampaikan Ludi Tanarto, anggota dewan dari dapil 3 ini. Menurutnya penyebab bau, yaitu pengelolaan yang dirasa masih kurang optimal dan tidak disiplin. Sehingga ketika musim hujan tiba, bau busuk muncul kembali dan membuat resah warga sekitar.

“Pengelolaan yang tidak optimal dan kurang disiplin menjadi penyebab, sebagai contohnya, kita pernah kunker ke TPA Blitar, di sana tidak bau. Penangganan sampah sudah ada mekanismenya, misal ketinggian rata harus 30 centimeter, lalu ditutup kapur dan tanah. Lha di sini tidak, ketika sampah datang asal ditutup dan ditimbun saja. Itu sudah kami sampaikan ke DLH,” ungkap Ludi, Rabu (26/2/2020).

Apalagi sekarang teknologi sudah sangat maju, ada mikro biologi pengurai sampah yang bisa diberikan, disini khan banyak perguruan tinggi (PT), harusnya pemerintah Kota Batu bisa bekerjasama dengan mereka untuk mengatasi masalah sampah.

Advertisement

“Intinya di daerah lain bisa kenapa kita tidak. Masalah ini harus segera teratasi, kalau tidak kasihan warga terdampak,” tandas Ludi yang sekaligus ketua fraksi PKS ini.

Kalau tidak, masalah ini akan bergeser, dari keluhan masyarakat bisa menjadi penolakan warga karena kurang tanggap pemerintah. Padahal, masyarakat tidak keberatan ada TPA di sana, namun pemerintah harus bisa mengatasi bau sampah dan memberikan kompensasi kesehatan untuk mereka.

“Mereka ingin TPA bisa dikelola dengan baik dan bau tidak muncul. Tinggal pemerintah mau menangkap dan memperhatikan keluhan mereka secara cepat atau tidak. Kan eksekutornya menanggani problem ini ya pemerintah sendiri,” tegasnya.

Ia khawatir, kalau tidak kunjung ada solusi, keluhan warga lambat laun menjadi amarah dan muncul penolakan.
“Kan repot, jangan sampai keterlambatan pemkot membuat warga kesal. Mau dipindah kemana lagi, tidak ada rencana cadangan memindah TPA. Untungnya konteks sekarang masyarakat masih mengeluh, belum sampai jadi amarah. Makanya segera kita cari solusi dan memperhatikan mereka,” imbuh dia.

Advertisement

BACA : Terganggu Bau Sampah, Warga Tlekung Berencana Jual Rumah

Untuk itu, ia bakal berkomitmen memperjuangkan aspirasi warga agar ada tindak lanjut secepatnya. Terpisah, Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko sudah mengupayakan meminimalisir sampah menuju TPA. Caranya, pengelolaan sampah bisa dilakukan di desa atau kelurahan. Strategi pengolahan sampah dari sentralisasi jadi desentralisasi dengan membentuk TPS 3R tiap desa/kelurahan.

“Jadi, sampah-sampah tidak dibuang ke TPA Tlekung semua. Saya yakin sistem desentralisasi ini, pengolahan sampah akan tuntas di desa dan kelurahan. Untuk mendukung pengolahan sampah di desa dan kelurahan itu, DLH Kota Batu akan menyiapkan 24 mesin pengolah sampah,” urai Dewanti. (bir/yan)

 

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas