Wali Kota Batu Siap Support Alat Rapid Test ke Lapas Kelas 1 Malang

Memontum Kota Batu – Lapas Kelas 1 Malang over kapasitas 157 %. Terhitung pada Selasa (08/06) jumlah penghuni Lapas Kelas 1 Malang sebanyak 3.298 orang dari kapasitaa 1.282 orang. Meskipun demikian, situasi tetap aman dan kondusif. Pihaknya juga terus melakukan protokol kesehatan secara ketat untuk menghindari penyebaran Covid-19 di lingkungan lapas.

Hal itu disampaikan oleh Kalapas Kelas 1 Malang, RB Danang Yudiawan Bc IP SIP DEA, saat bersilaturahmi bersama Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko, di rumah dinas Wali Kota Batu. Tentunya untuk meningkatkan sinergitas antar Lapas Kelas I Malang dengan Pemerintah Kota Batu.

Baca Juga:

Mengingat saat ini masih dalam masa wabah pandemi Covid-19, Kalapas menerangkan cara Lapas Kelas I Malang dalam menanggulangi penyebaran Covid-19, selama ini. “Dengan prokes Covid-19 secara ketat, semua saling menjaga antara petugas dan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) serta tamu yang berkunjung,” ujar RB Danang.

Bahwa sejak terjadinya pandemi, pihak keluarga WBP saat berkunjung dan mengantar makanan hanya bisa memakai aplikasi zoom dan dengan drive thru untuk menghindari kontak secara langsung. Begitu juga Petugas dan WBP selama di dalam Lapas juga mematuhi protokol kesehatan. Terutama dalam mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak.

Dalam kesempatan ini pula, dijelaskan berbagai kegiatan termasuk dalam pembinaan membentuk kemandirian dan kepribadian WBP. “Kami memiliki kegiatan pembinaan kemandirian maupun kepribadian Warga Binaan yang berjalan dengan baik, baik di dalam Lapas Kelas I Malang maupun di Sarana Asimilasi dan Edukasi Ngajum. Kami minta support dari Ibu Wali Kota Batu.” ujar Kapalas. Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko, mengatakan bahwa pihaknya akan mensupport dari sisi kesehatan dan pembinaan. “Saya akan support Lapas Kelas I Malang dari sisi kesehatan yakni akan membantu alat rapid test untuk WBP maupun petugas, besuk saya akan sampaikan kepada Kepala Dinas Kesehatan. Saya juga akan support pembinaan yang ada di Lapas Kelas I Malang.” ujar Dewanti. (gie/ed2)