Kabar Desa

Cukup Satu Orang, TPS Durek Giripurno Mampu Olah Sampah Secara Mandiri selama 21 Tahun

Diterbitkan

-

Memontum Kota Batu – Tempat Pembuangan Sampah (TPS) milik Desa Giripurno, yang berada di Dusun Durek, ditangani oleh satu orang dalam pengolahan. Menariknya, meski ditangani oleh satu orang dan mengolah sampah dari 540 sampah rumah dalam satu dusun, namun berjalan efektif. Bahkan, sejak berdiri tahun 2002, tidak pernah melakukan pembuangan sampah di TPA Tlekung, yang kala itu menjadi TPA Kota Batu.

Kepala Dusun Durek, Sukirno, mengatakan TPS milik Desa Giripurno atau yang lebih dikenal TPS Durek, ini menangani sampah dari satu dusun, yaitu Dusun Durek. Bila dihitung, dalam satu hari sampah yang ditampung sebesar empat kuintal. Dan, sampah tersebut berasal dari 540 rumah.

“Dari banyaknya sampah sekitar empat kuintal perhari atau dari 540 rumah, itu mampu ditangani satu orang,” terangnya di TPS Durek, Dusun Durek, Desa Giripurno, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Minggu (17/09/2023) tadi.

Ditambahkannya, selama beroperasi tersebut, warga secara mandiri juga membuang sendiri sampah ke TPS. Sehingga, semua berjalan efektif.

Advertisement

“Selama TPS ini berdiri, itu petugas tidak pernah mengambil sampah ke rumah-rumah. Tetapi, masyarakat membuang sampahnya secara mandiri ke TPS,” tuturnya.

Baca Juga :

Dan, tambah Sukirno, selama ini juga TPS Durek tidak pernah membuang residu ke TPA Tlekung. Tetapi, langsung dibakar di tempat khusus pembakaran yang berukuran 3×3 meter.

“Jadi, TPS ini awalnya tempat pembuangan sampah liar. Kemudian, dibangun TPS untuk sampah basah berukuran 8×8 meter. Lalu, tempat pembakaran sampah berukuran 3×3 meter,” ujarnya.

Advertisement

Mengenai gaji yang diterima untuk satu orang petugas sampah, itu sebesar Rp 1,250 juta perbulan. Dan, gaji tersebut berasal dari iuran kebersihan warga.

“Mekanisme pengolahan sampah di TPS ini, itu dari sampah rumah tangga ketika datang langsung diolah. Sampah basah disendirikan dan dibawa ke tempatnya. Lalu, sampah kering dipilah bila bisa dijual diserahkan ke bank sampah. Lalu, untuk residu langsung dibakar. Mulai sampah basah sampai kering hingga residu, diolah oleh satu orang petugas. Dan, sampah kering yang masuk bank sampah diolah oleh enam orang,” paparnya.

Terkait dengan penutupan TPA Tlekung, tegas Sukirno, sebenarnya hal itu tidak terlalu dipikirkan. Dikarenakan, selama ini TPS tersebut tidak pernah membuang sampah di TPA Tlekung.

“Yang pasti, di TPS Durek ini tidak bingung soal TPA Tlekung, ditutup atau tetap beroperasi. Dengan satu orang petugas saja, di sini sudah tuntas. Dan, tidak pernah buang sampah di TPA Tlekung,” tegasnya. (put/sit)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas