Kabar Desa
Dampak PMK Sebabkan Produksi Susu Dusun Brau Kota Batu Turun
Memontum Kota Batu – Perputaran uang dari hasil produksi susu yang diperoleh warga di Dusun Brau, Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, mencapai sekitar Rp 21,900 juta perharinya. Perolehan ini, terhitung jika harga susu sapi dari peternak senilai Rp 7.300 perliter atau jika dikalikan produksi susu 3 ribu liter perharinya dari 250 ekor sapi perah milik seluruh warga yang notabene sebagai peternak mandiri.
Salah satu Pengurus Koperasi Margo Makmur Mandiri Dusun Brau, Muhamad Munir, mengatakan bahwa saat ini merupakan masa pemulihan bagi peternak setelah terjadinya Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) pada sapi. “Harga susu dari peternak sapi perah sejak lima bulan lalu stabil Rp 7.300, yang sebelumnya Rp 6.800 perliter. Sedangkan, produksi susu yang diperoleh dari sapi perah milik warga 3 ribu liter perhari. Berarti, setiap hari kalau dihitung perputaran keuangan dari hasil susu Rp 21.900.000. Karena setiap hari sapi diperah dan disetor ke koperasi,” ujarnya, saat berada di kandang ternaknya Dusun Brau, Jumat (19/05/2023) tadi.
Baca juga:
- Cleaning Area Pengunjung, Manajemen Jatim Park 3 Kota Batu Sebut Tak Ada Korban Jiwa
- Wisata Jatim Park 3 Kota Batu Alami Kebakaran
- Sinergitas Bidhumas Polda Jatim dan Awak Media, Deklarasikan Pilkada 2024 Berjalan Damai dan Kondusif
- Partai Nasdem Rekomendasi KD dan Dewa Kresna Maju Pilkada Kota Batu 2024
- 5 Tahun SERU.co.id, Komitmen Suguhkan Berita Tepercaya Jadi Rujukan Masyarakat
Sebenarnya, tambah Munir, penghasilan yang diperoleh warga sebelum saat terjadi PMK, kalau dihitung dua kali lipat lebih banyak dari kondisi sekarang ini. Sebelum PMK, total jumlah sapi perah seluruh warga yang produktif menghasilkan susu sekitar 500 ekor.
Kalau dihitung, saat ini jumlah populasi sapi perah secara keseluruhan milik warga sebanyak 1.100 ekor dan yang produktif menghasilkan susu sebanyak 250 ekor. Sementara, dalam kondisi normal perekor sapi perah bisa menghasilkan 15 liter susu.
“Kadar susu sapi perah Dusun Brau ini standar sama dengan susu sapi perah Pujon. Nilai kadarnya, masuk grade A kalau diurai total solid di atas 11 up, kemudian bakteri di bawah 1 juta, protein 3 persen. Sehingga, mulai 2015 sampai sekarang sudah dikontrak pabrik susu,” jelasnya.
Penghasilan dari sapi perah merupakan mata pencaharian seluruh warga Dusun Brau. Untuk itu, tegasnya, diharapkan kondisi segera normal kembali sehingga perolehan pendapatan warga juga meningkat.
“Karena Dusun Brau ini adalah peternak mandiri dalam artian dari sapi perah adalah penghasilan utama keluarga. Tentunya, saya berharap kondisi semakin membaik karena saat ini adalah kondisi pemulihan setelah PMK. Sehingga penghasilan meningkat,” paparnya.
Diketahui, jumlah penduduk Dusun Brau sekitar 120 KK (Kepala Keluarga). Berdasarkan letak ketinggiannya, Dusun Brau terdiri dari Dusun Brau Atas (ketinggian 1034 m dpl) dan Dusun Brau Bawah (ketinggian 974 m dpl). (put/gie)
- Pemerintahan5 tahun
Fraksi PKB dan Gerindra Sepakat APBD 2020 Tetap di Kisaran Rp 1 Triliun Lebih dengan Mendongkrak Peningkatan PAD Kota Batu
- Pemerintahan5 tahun
Usai Hadiri Pemakaman Saudara di Pujon, Puluhan Warga Sumberejo Jalani Screening
- Pemerintahan5 tahun
Batu Paradise Factory Outlet Masih Bandel Buka, Meski Sudah Dapat Teguran
- Hukum & Kriminal5 tahun
Rugikan Nasabah, Koperasi Delta Pratama Dilabrak Pemuda Pancasila
- Pemerintahan5 tahun
Pasar Batu Berpotensi Jadi Cluster Baru Penyebaran Covid-19
- Berita4 tahun
JTP Group Bangun Batu Love Garden Ajak Partisipasi Warga Sekitar
- Berita5 tahun
Pendaki Gunung Buthak Ditemukan Tewas, Lari Dari Rombongan Diduga Kesurupan
- Berita5 tahun
Warga Mojorejo Luruk Perumahan Taman Harmoni, Pasca Salah Satu Pekerjanya Diketahui Sakit