Pemerintahan
Gawat!!! Sumber Air Kian Turun!!! Perumdam Among Tirto Kota Batu Adakan Pemilihan Putra Putri Air
MEMONTUM KOTA BATU – Terus menurunnya sumber air di Kota Batu membuat Perumdam (Perusahaan Umum Daerah Air Minum) Among Tirto Kota Batu, berpikir keras bagaimana caranya memberikan kesadaran kepada masyarakat agar memiliki kepedulian terhadap pelestarian lingkungan yang pada akhirnya bisa berdampak baik kepada keberadaan sumber mata air yang melimpah.
Untuk itu direktur perumdam bersama tim menggagas kegiatan pemilihan Putra dan Putri Air Kota Batu tahun 2019, dengan sasaran anak usia SMA/SMK/MA se-kota Batu. Kegiatan ini di ikuti oleh 18 siswa dari 9 SMA sederajat di kota batu. Direktur Perumdam Eddy Sunaedi menjelaskan, dipilihnya peserta dari kalangan siswa sma ini karena beberapa alasan.
“Sengaja kami mengundang kalangan siswa, karena mereka masih fresh dan bisa menjadi duta air, kami bertujuan dengan menggandeng para siswa ke depan kami bisa mengkampanyekan pentingnya melindungi Ekosistem agar pelestarian lingkungan semakin terjaga,” urai Eddy Sunaedi.
Ditambahkan pula oleh Sokeh panggilan akrab direktur perumdam bahwa para pelajar boleh menjadi generasi milenial akan tetapi kesadaran terhadap lingkungan juga harus ditekankan agar kemajuan teknologi dapat seimbang dengan kebutuhan lingkungan khususnya kesadaran generasi milenial untuk menjaga pelestarian lingkungan.
Untuk itu, sebanyak 18 siswa dan siswi dari 9 SMA dan SMK se-Kota Batu, Rabu (20/11/2019) siang, diundang ke kantor perumdam among tirto jalan Kartini guna memperoleh materi awal untuk mengikuti pemilihan putra dan putri air yang nantinya juga akan tampil pada Selamatan Sumber Binangun pada 23 November ke depan.
“Seperti yang kita tahu debit air di kota Batu memang banyak sekali penurunan pada tahun 2017 debit air masih sekitar 235 liter perdetik dan menjadi 227 liter perdetik pada tahun 2018 dari 6 sumber yang ada di Kota Batu,” papar Eddy Sunaedi kepada wartawan.
Ia juga menambahkan pada tahun 2019 debit air kembali menurun menjadi 211 liter per detik.
Sokeh membeberkan pula bahwa menurunnya debit air dikarenakan oleh beberapa faktor seperti tidak dijaganya kondisi alam termasuk pembuatan sumur bor secara ilegal.
Sokeh juga mengungkapkan di kota Batu sendiri saat ini terdata telah memiliki 55 sumur bor dan itupun masih belum terdata secara menyeluruh.
“Seperti peraturan dari perhutani yang mengungkapkan bahwa 200 meter di area sumber air dan 500 m di area Das Brantas tidak boleh dilakukan aktivitas apapun baik penanaman pohon maupun penebangan,” jelasnya.
Oleh sebab itu dengan adanya putra dan putri air di kota Batu diharapkan pihak PDAM dan Pemkot bisa membantu untuk menyentuh masyarakat guna menaati peraturan yang ada serta menjaga debit air di Kota Batu.
Sokeh juga berujar 18 peserta yang mengikuti putra dan putri air nantinya akan terus diberikan edukasi dari PDAM setiap tiga bulan sekali sehingga kompetisi putra dan putri air tidak berhenti dengan berakhirnya even selamatan sumber Binangun.
“Untuk pemenang akan mendapatkan hadiah Rp 1,5 juta, namun untuk peserta lainnya akan terus mendapatkan bimbingan dari PDAM dan Pemkot untuk membantu Kota Batu menjaga kestabilan debit air,” tukasnya. (bir/oso)
- Pemerintahan5 tahun
Fraksi PKB dan Gerindra Sepakat APBD 2020 Tetap di Kisaran Rp 1 Triliun Lebih dengan Mendongkrak Peningkatan PAD Kota Batu
- Pemerintahan5 tahun
Usai Hadiri Pemakaman Saudara di Pujon, Puluhan Warga Sumberejo Jalani Screening
- Pemerintahan5 tahun
Batu Paradise Factory Outlet Masih Bandel Buka, Meski Sudah Dapat Teguran
- Hukum & Kriminal5 tahun
Rugikan Nasabah, Koperasi Delta Pratama Dilabrak Pemuda Pancasila
- Pemerintahan5 tahun
Pasar Batu Berpotensi Jadi Cluster Baru Penyebaran Covid-19
- Berita4 tahun
JTP Group Bangun Batu Love Garden Ajak Partisipasi Warga Sekitar
- Berita5 tahun
Pendaki Gunung Buthak Ditemukan Tewas, Lari Dari Rombongan Diduga Kesurupan
- Berita5 tahun
Warga Mojorejo Luruk Perumahan Taman Harmoni, Pasca Salah Satu Pekerjanya Diketahui Sakit