Pemerintahan
Gubernur Jatim Didampingi Wali Kota Tinjau Banjir Bandang Kota Batu
Memontum Kota Batu – Bencana banjir bandang yang melanda wilayah Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, menjadi atensi khusus Gubernur Jawa Timur, Hj Khofifah Indar Parawansa. Bersama Sekda Prov Jatim, Kabakorwil III Malang, serta beberapa pihak terkait melihat kondisi terkini di lokasi bencana yang ada di Dusun Sambong, Desa Bulukerto, Kota Batu, Kamis (04/11/2021) malam.
Kedatangan Gubernur, pun disambut Wali Kota Batu, Dra Hj Dewanti Rumpoko, bersama Wakil Wali Kota Batu dan Forkopimda Kota Batu.
Baca juga:
- Cleaning Area Pengunjung, Manajemen Jatim Park 3 Kota Batu Sebut Tak Ada Korban Jiwa
- Wisata Jatim Park 3 Kota Batu Alami Kebakaran
- Sinergitas Bidhumas Polda Jatim dan Awak Media, Deklarasikan Pilkada 2024 Berjalan Damai dan Kondusif
Selain itu, Gubernur juga melihat posko dapur umum yang didirikan oleh Tagana Kota Batu, di Balai Desa Bulukerto.
Direktur Perum Jasa Tirta 1, Raymond Valian Ruritan, mengungkapan bahwa kejadian ini terjadi pada saluran alami, yang tergabung dalam aliran Sungai Brantas.
Kejadian tersebut berawal dari hujan lebat dengan intensitas tinggi dengan curah hujan diatas Kota Batu sekitar 80 mm. Sedangkan di bagian hulu sampai 100 mm selama dua jam, secara kumulatif. “Hujan mengangkut tanah, kayu dan ranting pohon di aliran alami yang kanan kirinya ada rumah penduduk, debit air di Kota Malang sekitar 430 meter per detik dengan kondisi siaga,” katanya.
Sementara itu, Kepala BBWS Brantas Muhammad Rizal, menambahkan rata rata hujan di Jawa Timur mencapai 2000 mm, curah hujan tinggi tidak ditunjang dengan tangkapan airnya. “Kita harus perbaiki kedepan, jangan sampai merembet ke sungai Brantas, kita bersama pemerintah provinsi dan kota/kabupaten harus menata lagi daerah tangkapan air,” ungkapnya.
Gubernur Jatim mengingatkan tentang peringatan dari BMKG, mulai November sampai Februari 2022 akan terjadi intensitas curah hujan 70 persen lebih tinggi. “Memungkinkan terjadi banjir, banjir bandang di Indonesia, terutama Jawa Timur. Saya mewanti-wanti kesiapsiagaan, sinergitas harus dilakukan,” katanya.
Gubernur menambahkan, Fenomena La Nina berdampak pada meningkatnya ancaman bencana hydrometrologi. “Saat ini kita masuk dalam tanggap darurat, bisa mendirikan posko dapur umum, pos pengungsian, karena prediksi masih ada hujan susulan. Seluruh hunian di bantaran sungai harus dievakuasi, sesuai dengan siklusnya ada proses rehabilitasi dan konstruksi,” tambah Gubernur. (bir/sit)
- Pemerintahan5 tahun
Fraksi PKB dan Gerindra Sepakat APBD 2020 Tetap di Kisaran Rp 1 Triliun Lebih dengan Mendongkrak Peningkatan PAD Kota Batu
- Pemerintahan5 tahun
Usai Hadiri Pemakaman Saudara di Pujon, Puluhan Warga Sumberejo Jalani Screening
- Pemerintahan5 tahun
Batu Paradise Factory Outlet Masih Bandel Buka, Meski Sudah Dapat Teguran
- Hukum & Kriminal5 tahun
Rugikan Nasabah, Koperasi Delta Pratama Dilabrak Pemuda Pancasila
- Pemerintahan5 tahun
Pasar Batu Berpotensi Jadi Cluster Baru Penyebaran Covid-19
- Berita4 tahun
JTP Group Bangun Batu Love Garden Ajak Partisipasi Warga Sekitar
- Berita5 tahun
Pendaki Gunung Buthak Ditemukan Tewas, Lari Dari Rombongan Diduga Kesurupan
- Berita5 tahun
Warga Mojorejo Luruk Perumahan Taman Harmoni, Pasca Salah Satu Pekerjanya Diketahui Sakit