Hukum & Kriminal

Kejari Tingkatkan Pengadaan Lahan SMAN 3 Batu ke Penyidikan

Diterbitkan

-

Kejari Kota Batu, Supriyanto.
Kejari Kota Batu, Supriyanto.

Memontum Kota Batu – Kasus pengadaan lahan SMAN 3 Batu, yang ditangani oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Batu, akhirnya mendapat titik terang. Jika selama ini dugaan perkara hanya sebatas penyelidikan, kini Kejari menaikkan proses pemeriksaan menjadi penyidikan.

“Saya kemarin sudah bilang, kalau September akan ada kesimpulan. Jadi, kemarin sudah kita lakukan gelar perkara. Intinya, dari hasil penyelidikan, tim penyelidik menemukan adanya peristiwa dugaan tindak pidana korupsi. Sehingga, prosesnya kini dinaikkan ke penyidikan,” kata Kepala Kejari Kota Batu, Supriyanto.

Diterangkan Kepala Kejari, tim penyelidik telah menemukan bukti-bukti yang mengarah adanya dugaan tindak pidana korupsi pada kasus pengadaan lahan SMAN 3 Batu. Sehingga, selain menaikkan proses pemeriksaan menjadi penyidikan, maka langkah-langkah lanjutan akan dilakukan oleh penyidik.

Sekedar diketahui, selama proses penyelidikan berlangsung, Kejari Batu telah memintai keterangan beberapa orang. Diantaranya, Eddy Murtono yang sekarang menjabat sebagai Kepala Inspektorat, Eny Rachyuningsih yang menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan Kota Batu, termasuk pemilik lahan sebelumnya, yakni Lany W. Selain itu, ada 30 orang lebih yang juga turut dimintai keterangan.

Advertisement

Edy Murtono sendiri, saat diminta keterangan beberapa waktu lalu, tidak menampik bahwa dirinya memang beberapa kali hadir memenuhi panggilan Kejari. Pemanggilan itu, terkait pengadaan lahan SMAN 3 Kota Batu. Dirinya sendiri, saat itu sebagai Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD).

Sementara Eny Rachyuningsih, yang kala itu menjabat sebagai Kepala Bappeda pada 2014, saat dikonfirmasi beberapa waktu lalu, terkait perannya dalam program pengadaan SMAN 3 Batu, mengaku tidak ingat. Dengan alasan, kejadiannya sudah berlangsung lama. “Enam tahun yang lalu, saya agak lupa,” akunya.

Sejauh yang diingat Eny, SMAN 3 Batu berdasarkan hasil Musrenbang tingkat Kecamatan Bumiaji, saat itu baru ada dua SMA Negeri yang berada di Kota Batu. Yakni, di Kecamatan Batu dan Junrejo.

“Saya tidak tahu-menahu, soal harga tanah di SMAN 3 Batu. Bappeda hanya mengurus perencanaan di RPJMD yang dimasukkan ke Kebijakan Umum Anggaran – Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS),” ujarnya. (bir/sit)

Advertisement

 

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas