Pemerintahan

Komisi B Kunker ke Dinas Pertanian, Tanyakan Tindaklanjut Bantuan Pasca Bencana

Diterbitkan

-

Komisi B Kunker ke Dinas Pertanian, Tanyakan Tindaklanjut Bantuan Pasca Bencana

MEMONTUM KOTA BATU – Mengawali agenda kegiatan di awal tahun ini DPRD Kota Batu melalui komisi B melakukan kunjungan kerja ke Dinas Pertanian pagi ini, selasa 7/1/2020. Rombongan yang diketuai Hari Danah Wahyono langsung masuk di ruang kerja Kepala Dinas Pertanian dan di terima oleh Sugeng Pramono selaku kepala Dinas.

Setelah rapat, ketua komisi B Hari Danah Wahyono memberikan keterangan perihal kedatangannya yaitu untuk menanyakan tentang upaya Pemkot melalui Dinas Pertanian, bagaimana tindak lanjut perbaikan pasca bencana angin kencang di desa Sumberbrantas.

“Kedatangan kami bersama rombongan guna menanyakan kepada Dinas Pertanian terkait program revitalisasi pertanian yang sempat rusak akibat bencana angin kencang beberapa waktu lalu di Desa Sumberbrantas, apa saja yang diperlukan untuk membantu petani di sana,” katanya.

Sedangkan Dinas Pertanian Kota Batu bakal melakukan tindak lanjut dengan memberikan bantuan saprodi pasca terjadinya bencana angin kecang di tiga desa pada Oktober tahun 2019 lalu, yakni Desa Sumberbrantas, Gunungsari, dan Sumbergondo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.

Advertisement

Dinas Pertanian bakal memberikan bantuan berupa saprodi senilai Rp 1 miliar bagi Gapoktan dan Kelompok tani yang terdampak. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Pertanian Kota Batu, Sugeng Pramono dihadapan para Anggota Komisi B DPRD Kota Batu yang melakukan kunjungan kerja di Kantor Dinas Pertanian Selasa (7/1/2020).

“Kunjungan Komisi B kesini untuk menggali secara administrasi mulai dari jumlah petani terdampak, luasan lahan, dan pelaksanaan bantuan yang akan diberikan kepada petani terdampak bencana,” ujar Sugeng kepada Memontum. Com Selasa (7/12020).

Ia menerangkan, untuk bantuan yang akan diberikan kepada satu gapoktan dan satu kelompok tani pada tahun ini. Bantuan yang akan diberikan berupa pupuk organik padat, bibit tanaman sayur mayur, green house, hingga aksi penaman pohon cemara pecut di lokasi lahan.

Bantuan diungkap Sugeng tak bisa diberikan kepada seluruh petani terdampak. Hanya petani yang tergabung dalam Gapoktan dan kelompok tani yang berbadan hukum sesuai dengan aturan Kementerian.

Advertisement

“Jadi bantuan tak bisa seluruhnya didapat petani karena ada aturannya. Namun kami juga akan mengusahakan tersebut secara bertahap,” bebernya.

Ia mengungkapkan untuk keseluruhan petani yang terdampak mencapai 200 petani. Dengan lahan terdampak di Desa Sumberbrantas sekitar 200 hektar dan Desa Tulungrejo sekitar 203 hektar.

“Selain itu, sesuai harapan petani yang terdampak mereka meminta rescedule (tenggang pembayaran ) membayar cicilan atau kredit mereka di bank. Kami sudah koordinasi dengan Bank Indonesia dan OJK dengan lampiran rekom jumlah petani di masing-masing desa terdampak,” bebernya.

Pada prinsipnya diungkap Sugeng beberapa bank telah menyetujui. Diantaranya adalah bank Jatim. Sedangkan bank lainnya masih menunggu jawaban.

Advertisement

Saat ditanya jumlah kerugian petani, secara resmi Dinas Pertanian belum mendata secara keseluruhan. Sehingga tak bisa dipublikasi.

Usai melakukan kunjungan kerja, pada bulan Februari kedepan pihaknya bersama Dinas Pertanian, penyuluh dan pendamping pertanian akan mendatangi lokasi. Serta memberikan bantuan berupa saprodi kepada petani terdampak. (bir/yan)

 

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas