SEKITAR KITA

Lippo Plaza Batu Lakukan Efisiensi Tenaga Kerja

Diterbitkan

-

Memontum Kota Batu – Pelaksanaan PPKM Darurat oleh Pemerintah Kota Batu, yang kemudian disusul dengan istilah baru PPKM Level 4, berdampak karambol terhadap dunia usaha di Kota Apel. Seperti Lippo Plaza Batu, terpaksa harus melakukan efisiensi karyawan, selama masa tersebut.

Direktur Lippo Plaza Batu, Suwanto, menjelaskan efisiensi karyawan yang dilakukan semata-mata agar bisa bertahan pada situasi yang sulit seperti saat ini. Namun, efisiensi yang dimaksud sifatnya bukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara permanen.

Baca juga:

    “Kami saat ini melakukan efisiensi tenaga kerja hingga 50 persen. Ini bukan PHK, kasihan juga sama mereka. Karena di awal-awal PSBB dulu kami juga sudah merumahkan beberapa karyawan,” paparnya, Kamis (22/07) tadi.

    Kali ini, ujarnya, pihaknya mencoba mengatur jadwal ratusan karyawan dengan cara gajinya kita potong 50 persen. Namun, sistem kerja mereka juga bergiliran atau tidak full bekerja.

    Advertisement

    Dijelaskan, Lippo Plaza Batu hanya memperbolehkan membuka supermarket dan restoran dengan ketentuan yakni tidak boleh makan ditempat. Sehingga, itu membuat trafik pengunjung mall turun drastis.

    “Sekarang kondisinya tentu sepi, trafik pengunjung tinggal 10 persen. Karena memang, tidak boleh makan ditempat dan yang buka hanya hypermart sama restoran. Kan ya berat ini,” bebernya.
    Untuk menghemat biaya operasional, pihaknya juga mengurangi penggunaan fasilitas penunjang mall. Misalnya mematikan AC mall dan hanya menyalakan sebagian listrik yang digunakan saja.

    Suwanto yang juga sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Asosiasi Persatuan Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Malang Raya itu mengatakan, pihaknya sudah menghargai kebijakan pemerintah dengan mematuhi peraturan yang ada.

    Di mana, operasional mall telah ditutup kecuali beberapa gerai yang memang diperbolehkan beroperasi dengan syarat ketat dalam PPKM Darurat yang diperpanjang dengan istilah PPKM Level 4 hingga 25 Juli itu.

    Advertisement

    “Namun, kami berharap jangan sampai nanti diperpanjang lagi. Sampai tanggal 25 sudah cukuplah. Kami kan juga ingin beroperasi kembali, kalau terus diperpanjang ya berat juga buat kami,” ucapnya.

    Demi dapat kembali memulihkan perekonomian pekerja atau karyawan mall, pihaknya sangat berharap pemerintah tak melakukan perpanjangan PPKM lagi. Sehingga tak sampai ada PHK permanen yang dilakukan pihak mall.

    “Kami sangat berharap dan optimis seharusnya PPKM bisa selesai sampai tanggal 25 saja. Kami belum melihat skemanya terkait PHK untuk karyawan kami, tapi kami berharap tanggal 26 harusnya bisa boleh operasional lagi,” terangnya.

    Dirinya menambahkan, pihaknya juga merasa prihatin dengan kebijakan penutupan mall dalam PPKM yang diterapkan saat ini. Sementara dalam mall selalu mengedepankan penerapan prokes ketat mulai pintu masuk mall hingga memasuki tiap gerai yang ada dalam mall.

    Advertisement

    “Padahal secara aturan prokesnya justru kami lebih ketat dari pada tempat lain misalnya di pasar. Tapi kenapa justru kami yang tidak diizinkan beroperasi,” ujarnya.

    Dirinya juga berharap, agar pemerintah lebih bijak dalam memutuskan aturan dalam penanganan pandemi ini. Nasib karyawan maupun pekerja mall juga harus dipertimbangkan. Di mana, mall sudah ditutup sejak PPKM Darurat berlangsung. (bir/ed2)

    Advertisement
    Click to comment

    Tinggalkan Balasan

    Terpopuler

    Lewat ke baris perkakas