Kabar Desa

Optimalkan Sektor Pertanian, Gudang HR 29 Fresh Carrot KWB Gandeng 75 Petani Wortel Brastagi Penuhi Kebutuhan Pasar Minimal 6 Ton Perhari

Diterbitkan

-

Optimalkan Sektor Pertanian, Gudang HR 29 Fresh Carrot KWB Gandeng 75 Petani Wortel Brastagi Penuhi Kebutuhan Pasar Minimal 6 Ton Perhari

Memontum Kota Batu – Gudang penyimpanan dan pengepakan HR 29 Fresh Carrot KWB, yang berada di Desa Sumbergondo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, mampu menyediakan 6 ton perhari wortel jenis Brastagi Manis untuk melayani pasar. Baik itu untuk pangsa pasar tradional maupun modern.

Pengelola Gudang HR 29 Fresh Carrot KWB, Heriyanto, menyampaikan sebanyak 41 orang tenaga kerja di gudang itu semua berasal dari warga Desa Sumbergondo. “Kami fokus di petani wortel. Artinya, di sini kami berusaha mengangkat perekonomian petani wortel dengan harga yang stabil supaya bisa berkembang di pasarnya,” terang Heriyanto, Minggu (26/02/2023) siang tadi.

Lahan yang digunakan untuk gudang itu, tambahnya, volumenya memiliki lebih kurang 1.000 meter persegi. Dimana, dalam gudang tersebut juga dibangun tempat penyimpanan Cool Storage dengan ukuran 7 meter x 5 meter yang kapasitasnya 25 ton.

“Setiap harinya untuk kebutuhan pasar, kami sediakan 6 ton. Tetapi, kalau pasarnya ramai, setiap harinya bisa 11 sampai 12 ton,” tuturnya.

Advertisement

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, jelasnya, mampu merangkul 75 petani lokal yang menaman wortel jenis varietas Brastagi. Dimana, 60 orang petani yang berada di Desa Sumberbrantas, ditambah 15 orang petani dari Desa Sumbergondo.

“Kami bermitra dengan 75 petani. Oleh karena itu, petani harus menanam wortel dengan kualitas yang bagus. Dengan sistem, panen cabut. Terus, displit untuk tanam lagi. Petani mampu menghasilkan panen sesuai kebutuhan,” ungkap Heriyanto.

Baca juga :

Untuk pengepakan, urainya, hasil dari pengambilan dari petani setelah dicuci bersih dan dikeringkan, lalu dipacking dengan plastik dan karton. Semua dipacking per10 kilogram. Untuk harga berdasarkan kualitas, yang dipacking di plastik adalah kualitas nomor dua dengan harga pasaran Rp 60 ribu. Sedangkan, yang ditempatkan di karton adalah kualitas nomor satu dengan harga antara Rp 80, Rp 90 sampai Rp 100 ribu.

“Kalau perkilo saat ini kami menjual dengan harga Rp 6 ribu dan kami kemas di plastik per 10 kilogram dengan harga Rp 60 ribu. Kalau kualitas nomor satu memang tidak ada cacatnya. Jadi, harganya sedikit mahal. Kami dari petani mengambil harga Rp 5 ribu perkilogram. Kami kira, harga dari petani sudah standar. Dan, petani dapat untung. Kalau petani saat jual sendiri di pasar, akan dihargai Rp 4 ribu,” paparnya.

Advertisement

Mengenai tenaga kerja, dirincinya, untuk tenaga yang bekerja dalam gudang mulai cuci, memilah dan pengepakan sebanyak 41 orang. Sedangkan, yang bekerja di lahan berjumlah 25 orang yang sebagian berasal dari Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji.

“Pangsa pasar Wortel Brastagi ini kita menyuplai di pasar tradisional mulai Pasar Batu, Pasar Karangploso Kabupaten Malang, Pasar Gadang Kota Malang, Kediri, Mojokerto, Babat, Porong Sidoarjo. Untuk luar Jawa, di Batulicin Kalimantan Selatan dan Bali,” urainya.

Oleh sebab itu, tegasnya, dengan adanya gudang pengepakan dan penyimpanan tersebut mampu membuka lapangan pekerjaan bagi warga lebih luas lagi. Serta, dengan harapan, ada support dari Dinas Pertanian serta Diskumdag memberikan pelatihan untuk pengembangan wortel ke depannya.

“Saat ini, dari 60 petani yang bermitra telah menggrap lahannya sekitar 60 hektar. Yang jelas, dengan adanya gudang ini bertujuan membuka lapangan kerja bagi warga desa. Di sisi lain, supaya perekonomian petani wortel Kota Batu bisa meningkat dengan kualitas bagus,” harapnya. (put/gie)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas