Hukum & Kriminal
Proses Hukum Dugaan Pencabulan JE Belum Rampung, Founder SPI Kota Batu Dilaporkan Dugaan Eksploitasi Ekonomi
Memontum Kota Batu – Belum rampungnya proses hukum yang menjerat JE, selaku founder Sekolah Selamat Pagi Indonesia (SPI) di Kota Batu, kini JE harus kembali menghadapi masalah baru. Ya, JE diperkarakan melakukan dugaan tindak pidana eksploitasi ekonomi yang diduga dilakukan oleh Yayasan Selamat Pagi Indonesia dengan pengelolanya yaitu SFT.
Dugaan perkara ini, dialami oleh anak didiknya yang pernah sekolah di SMA Selamat Pagi Indonesia. Bahkan, dugaan tersebut baru diketahui dilaporkan, setelah pelapor dan saksi memenuhi panggilan penyidik Polda Jatim, dengan didampingi Advokat dari BBHAR (Badan Bantuan Hukum Advokasi Rakyat) DPC PDI-Perjuangan Kota Batu.
Mereka, hadir di Subdit IV Reknata Ditreskrimum Polda Jatim. Panggilan itu sendiri, tertuang dalam surat perintah penyelidikan nomor : SP. Lidik/546/V/Res.1.24/2022 Ditreskrimum tanggal 10 Mei 2022.
“Dugaan eksploitasi ekonomi ini dilaporkan oleh mantan siswa SPI periode 2009 hingga 2012 di Polda Bali dengan nomor : LP/B/579/XI/2021/SPKT/Polda Bali tanggal 12 November 2021. Namun, oleh Polda Bali perkara tersebut dilimpahkan ke Polda Jatim dengan nomor : B/272/IV/RES.1.24/2022 tanggal 14 April 2022,” papar Suwito, Penasehat Hukum saksi dan korban, Jumat (20/05/2022) tadi.
Menurutnya, eksploitasi ini dilakukan SPI kepada RB sejak beberapa tahun lalu. Yakni, saat korban bersekolah di SPI sekira tahun 2009 sampai 2012. “Karena gratis, RB memberanikan diri sekolah di SPI, karena berawal dari keterbatasan biaya jelang sekolah SMA,” ujarnya.
Baca juga :
- Cleaning Area Pengunjung, Manajemen Jatim Park 3 Kota Batu Sebut Tak Ada Korban Jiwa
- Wisata Jatim Park 3 Kota Batu Alami Kebakaran
- Sinergitas Bidhumas Polda Jatim dan Awak Media, Deklarasikan Pilkada 2024 Berjalan Damai dan Kondusif
- Partai Nasdem Rekomendasi KD dan Dewa Kresna Maju Pilkada Kota Batu 2024
- 5 Tahun SERU.co.id, Komitmen Suguhkan Berita Tepercaya Jadi Rujukan Masyarakat
Setelah mendaftar dan bergabung di Sekolah Selamat Pagi Indonesia, RB diberitahukan oleh SFT, jika sebagian besar sekolah di sini (SPI) adalah praktek sebesar 80 persen dan pelajaran 20 persen. “Namun yang terjadi, tidaklah demikian. Karena, RB tidak bisa membedakan dirinya sekolah atau bekerja, setelah full time kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah melakukan pekerjaan hingga larut malam sampai pukul 23.00,” tambah Wito.
Dan fatalnya, RB kehilangan momentum remajanya tidak seperti layaknya pada remaja sebayanya, yang bisa merasakan kesenangan sebagai siswa SMA. Namun yang terjadi justru sebaliknya, yaitu RB melakukan pekerjaan dewasa setiap hari dan setiap bulan sampai pekerjaan yang dilakukan selesai tanpa ada hitungan apapun.
Bahkan, tambahnya, tidak pernah libur seharipun sampai dia lulus 2012 silam. Setiap kali terlambat bangun atau terlambat bergabung dengan teman-teman karena kelelahan, RB pun di hukum lari keliling.
“Bahkan, wahana baru yaitu Kampung Kids yang terkenal itu adalah buah karya keringat RB dengan teman-teman dengan mencangkul, membersihkan, membuat tempat menjadi baik,” ujarnya.
Kini, RB dan teman-teman yang diduga dieksploitasi secara ekonomi oleh Yayasan Selamat Pagi Indonesia yaitu JEP dan SFT, hanya bisa berharap keadilan kepada Aparat Penegak Hukum (APH) yakni Kepolisian Daerah Jawa Timur. “Harapannya ke depan, agar tidak terjadi lagi bentuk-bentuk eksploitasi terhadap anak di Indonesia,” ujarnya.(bir/gie)
- Pemerintahan5 tahun
Fraksi PKB dan Gerindra Sepakat APBD 2020 Tetap di Kisaran Rp 1 Triliun Lebih dengan Mendongkrak Peningkatan PAD Kota Batu
- Pemerintahan5 tahun
Usai Hadiri Pemakaman Saudara di Pujon, Puluhan Warga Sumberejo Jalani Screening
- Pemerintahan5 tahun
Batu Paradise Factory Outlet Masih Bandel Buka, Meski Sudah Dapat Teguran
- Hukum & Kriminal5 tahun
Rugikan Nasabah, Koperasi Delta Pratama Dilabrak Pemuda Pancasila
- Pemerintahan5 tahun
Pasar Batu Berpotensi Jadi Cluster Baru Penyebaran Covid-19
- Berita4 tahun
JTP Group Bangun Batu Love Garden Ajak Partisipasi Warga Sekitar
- Berita5 tahun
Pendaki Gunung Buthak Ditemukan Tewas, Lari Dari Rombongan Diduga Kesurupan
- Berita5 tahun
Warga Mojorejo Luruk Perumahan Taman Harmoni, Pasca Salah Satu Pekerjanya Diketahui Sakit