Kota Batu
Proyek Bangunan Rp 4,3 Miliar SMPN 7 Kota Batu Molor, Pelaksanaan Sebut Pemasangan KWH PLN Jadi Kendala
Memontum Kota Batu – Proyek pembangunan SMPN 7 Kota Batu, di wilayah Kecamatan Junrejo, Kota Batu dan menelan anggaran sekitar Rp 4,3 miliar, tidak sesuai dari jadwal alias molor. Jadwal semula yang seharusnya rampung 2 Desember 2022, harus mundur hingga sekitar 22 Januari 2023 mendatang.
Pihak Kontraktor CV Eka Jaya Abadi, Agung, yang didampingi konsultan pengawas proyek CV Prima Cipta, membenarkan bahwa cek list terakhir nantinya akan dilakukan pada 22 Januari 2023. Bahkan, di tanggal yang sama, juga akan dibarengi ke serah terima proyek fisik kepada Dinas Cipta Karya Kota Batu, selaku dinas penyedia anggaran.
“Saat ini kami repair pagar yang ring pengikat holonya tidak menempel di pagar. Juga, melakukan pengecatan lagi serta merapikan batas keramik (nat, red),” kata Agung, saat ditemui di lokasi proyek, Sabtu (14/01/2023) tadi.
Disinggung mengenai kendala pengerjaan proyek, dirinya menjelaskan, bahwa faktor utama adalah cuaca. Karena, setiap hari hujan pada jam yang tidak bisa ditentukan. Lalu, lambatnya pemasangan KWH meter dari PLN.
Di awal pekerjaan, tambahnya, penggunaan listrik yang diizinkan dari PLN yang memakai kabel temporary yaitu 16 ribu KWH. Sedangkan, setelah selesai dibangun, harus tambah daya menjadi 25 ribu KWH.
Baca juga:
- Cleaning Area Pengunjung, Manajemen Jatim Park 3 Kota Batu Sebut Tak Ada Korban Jiwa
- Wisata Jatim Park 3 Kota Batu Alami Kebakaran
- Sinergitas Bidhumas Polda Jatim dan Awak Media, Deklarasikan Pilkada 2024 Berjalan Damai dan Kondusif
- Partai Nasdem Rekomendasi KD dan Dewa Kresna Maju Pilkada Kota Batu 2024
- 5 Tahun SERU.co.id, Komitmen Suguhkan Berita Tepercaya Jadi Rujukan Masyarakat
“Kami sudah ajukan penambahan dari 16 ribu KWH ke 25 ribu KWH, itu akhir November 2022 lalu. Tetapi, baru direalisasi oleh PLN, Jumat (13/01/2023) malam kemarin. Ini yang membuat progres menjadi tidak seratus persen,” ujarnya.
Mengenai rencana air yang dipakai nantinya, kontraktor asal Sidoarjo ini menjelaskan, bahwa sekolah tersebut menggunakan HIPAM. Itu karena, rata-rata pemakai air di sekitar sekolah adalah HIPAM.
“Masyarakat di sini menggunakan HIPAM. Jadinya, sekolah ini juga menggunakan HIPAM. Dan kami sudah daftarkan,” paparnya.
Ditanya lebih lanjut mengenai interior atau mubeler ruangan, Agung mengaku, bahwa yang kerjaannya sekarang terkait fisik bangunan. Sedangkan untuk mubeler, bukan tanggung jawabnya. “Kami hanya menyelesaikan fisiknya saja,” ungkapnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Batu, Eny Rachyuningsih, dikonfirmasi terpisah menjelaskan bahwa untuk SMPN 7, fasilitas mubeler nantinya ikut pengadaan 2023. Hanya saja, berapa alokasi anggarannya nanti, pihaknya tidak ingat.
“Iya, mubeler dianggarkan tahun 2023 ini. Anggarannya saya tidak hafal,” singkatnya saat dihubungi lewat ponselnya, Sabtu (14/01/2023) tadi.
Sekedar diketahui, keberadaan bangunan SMPN 7 berlokasi di Jalan Dr Soetomo, Desa Dadaprejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Pada awal pembangunan, sudah ada dua kelas yang dibangun dengan posisi berlantai dua. Diikuti, pembangunan ruang guru dan ruang kepala sekolah dan toilet.
Khusus proyek yang molor tersebut, harusnya rampung di 170 hari pengerjaan. Hanya saja, proyek senilai Rp 4,3 miliar, hingga kini masih belum selesai. (put/sit)
- Pemerintahan5 tahun
Fraksi PKB dan Gerindra Sepakat APBD 2020 Tetap di Kisaran Rp 1 Triliun Lebih dengan Mendongkrak Peningkatan PAD Kota Batu
- Pemerintahan5 tahun
Usai Hadiri Pemakaman Saudara di Pujon, Puluhan Warga Sumberejo Jalani Screening
- Pemerintahan5 tahun
Batu Paradise Factory Outlet Masih Bandel Buka, Meski Sudah Dapat Teguran
- Hukum & Kriminal5 tahun
Rugikan Nasabah, Koperasi Delta Pratama Dilabrak Pemuda Pancasila
- Pemerintahan5 tahun
Pasar Batu Berpotensi Jadi Cluster Baru Penyebaran Covid-19
- Berita4 tahun
JTP Group Bangun Batu Love Garden Ajak Partisipasi Warga Sekitar
- Berita5 tahun
Pendaki Gunung Buthak Ditemukan Tewas, Lari Dari Rombongan Diduga Kesurupan
- Berita5 tahun
Warga Mojorejo Luruk Perumahan Taman Harmoni, Pasca Salah Satu Pekerjanya Diketahui Sakit