SEKITAR KITA
Rencana Penutupan Alun-alun Menuai Keresahan Pedagang
Karena beberapa jalan akan ditutup dan rencana relokasi pedagang terdampak belum pasti
Memontum Kota Batu – Kabar rencana penutupan Alun-alun Kota Batu, selama 14 hari pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), membuat resah sejumlah pedagang.
Maklum, rencana penutupan dalam rangka meminimalisir penyebaran Covid-19 dan mengantisipasi pengumpulan massa dalam jumlah besar itu, dirasa akan memukul sektor pendapatan pedagang.
Koordinator PKL yang tergabung dalam pedagang niaga sipil (PNS), Oki Honestyan, mengaku khawatir dengan rencana itu.
Apalagi, kabar penutupan juga dimulai dari jalur masuk di Jalan Diponegoro, Jalan Sudiro dan Jalan Kartini, yang semuanya bakal ditutup.
Sementara untuk PKL yang tergabung di PNS dan beraktifitas diseputaran Jalan Kartini (bawah), mulai dari Kantor Pegadaian ke bawah sampai ke depan pusat informasi Alun-alun Batu, rencananya juga akan bakal dipindah.
“Kabarnya, pedagang akan dipindah ke Jalan Panglima Sudirman. Lokasinya, mulai dari Jalan Simpang Empat Bank BCA, sampai di depan Balai Kota Among Tani, Kota Batu,” katanya.
Terkait dengan rencana itu, Oki menjelaskan, sebenarnya ini bukan masalah mau atau tidak mau. Apalagi, sampai menentang kebijakan pemerintah daerah. Tetapi yang harus dipikirkan, adalah soal pendapatan.
“Perlu juga sebagai masukan, bahwa pendapatan kami sudah hancur sejak pandemi Covid-29. Sekarang, masih ditambah dengan adanya musim hujan,” paparnya.
Yang menjadi kekhawatiran sekarang, kalau pun nanti jadi dipindah sesuai dengan rencana penutupan, apakah dampaknya sudah dipikirkan.
Karena, warga yang selama ini berjualan dari perempatan BCA sampai di depan Balai Kota, juga sudah banyak yang berjualan dan berniaga.
“Misal kalau jadi kita dipindah, di sana pasti ada kecemburuan juga. Di sana pasti ada yang sudah berdagang, sehingga kami yang pindahan dari alun-alun, juga merasa tidak enak,” ujarnya memberikan pengertian.
Terkait PKL yang di Alun – Alun, tambahnya, jika memang dipindah ketempat tersebut, dirinya meyakini bahwa bakal mengarah pada konflik. Dengan alasan, Jalan Panglima Sudirman adalah Jalan utama sebagai penghubung.
“Batu ke arah Kediri-Malang, jika terjadi penutupan, dari segi penjualannya pun tidak bakal maksimal. Mulai lahan parkirnya, pengunjungnya akan ditertibkan seperti apa, dan tempatnya di mana, itu harus banyak pertimbangan,” tanya Oki.
Dirinya berharap, kepada beberapa dinas terkait, seperti Dinas Kesehatan, Diskaumdag, Dishub dan Sappol PP, jangan terburu – buru dalam mengambil keputusan.
“Sebab ini menyangkut hajad hidup orang banyak. Jadi sebelumnya ini dilakukan, koordinasikan dengan PNS dan paguyuban PKL yang lain. Karena dari PNS sendiri, jumlah anggotanya sekitar 86 pedagang. Karenanya, kami resah dengan rencana ini,” ujarnya seraya menambahkan, total ada sekitar 489 PKL yang terbagi dalam delapan paguyuban.
Kepala Dinas UKM, Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Batu, Eko Suhartono, mengaku bahwa terkait dengan rencana itu masih akan dibicarakan kembali dengan Polres Kota Batu.
“Kami akan bicarakan lagi dengan Polres. Jadi, keputusan itu masih belum final. Nantinya, pertemuan itu juga akan melibatkan PKL yang bersangkutan. Kemarin, kita telah melakukan rapat pada saat operasi lilin,” ujar Eko Suhartono singkat. (cw2/sit)
- Pemerintahan5 tahun
Fraksi PKB dan Gerindra Sepakat APBD 2020 Tetap di Kisaran Rp 1 Triliun Lebih dengan Mendongkrak Peningkatan PAD Kota Batu
- Pemerintahan5 tahun
Usai Hadiri Pemakaman Saudara di Pujon, Puluhan Warga Sumberejo Jalani Screening
- Pemerintahan4 tahun
Batu Paradise Factory Outlet Masih Bandel Buka, Meski Sudah Dapat Teguran
- Hukum & Kriminal4 tahun
Rugikan Nasabah, Koperasi Delta Pratama Dilabrak Pemuda Pancasila
- Pemerintahan4 tahun
Pasar Batu Berpotensi Jadi Cluster Baru Penyebaran Covid-19
- Berita4 tahun
JTP Group Bangun Batu Love Garden Ajak Partisipasi Warga Sekitar
- Berita5 tahun
Pendaki Gunung Buthak Ditemukan Tewas, Lari Dari Rombongan Diduga Kesurupan
- Berita5 tahun
Warga Mojorejo Luruk Perumahan Taman Harmoni, Pasca Salah Satu Pekerjanya Diketahui Sakit