Kabar Desa

Satu dari Tiga Korban Kebakaran di Lahan Relokasi Memilih Berjualan di Rumah

Diterbitkan

-

Memontum Kota Batu – Peristiwa terbakarnya tiga unit kios di lahan relokasi di kawasan Stadion Brantas Kota Batu, menyisakan dilema. Itu karena, satu dari tiga korban kebakaran, lebih memilih untuk berjualan di rumah, dari pada harus mengeluarkan modal untuk perbaikan lahan yang sempat terbakar untuk berjualan kembali.

Sebaliknya, penjual lebih memilih menunggu jadwal relokasi ke Pasar Induk atau pasar permanen, yang sudah selesai pembangunannya. Meskipun, untuk rencana relokasi ke lokasi permanen, akan dilakukan secara bertahap.

Salah satu pedagang, Lilik Setiyowati, mengaku bahwa dirinya lebih memilih untuk berjualan di rumah, karena butuh biaya atau anggaran tambahan untuk memperbaiki lahan yang sudah terbakar. Karena alasan itulah, untuk sementara waktu dirinya lebih memilih untuk berjualan di rumah.

“Musibah kebakaran ini menjadi pengalaman pertama saya. Karenanya, saya memutuskan sementara berjualan di rumah, sambil menunggu kapan relokasi. Sehingga, uang untuk rencana perbaikan lahan yang sudah terbakar, bisa saya gunakan untuk keperluan lain. Termasuk, barang-barang yang saat itu ikut terbakar,” ujarnya, Sabtu (24/06/2023) tadi.

Advertisement

Baca juga :

Untuk tempat baru sebagai pengganti kios yang terbakar, papar Lilik, sebenarnya sudah disediakan oleh pihak dari Pasar Batu. Namun, sekali lagi butuh dipertimbangkan lagi untuk bisa menempati.

“Memang dari Pasar Batu sudah menyediakan tempat yang baru. Tetapi, di sini bila menempatinya, berarti kembali lagi mulai nol. Itu artinya, butuh biaya perbaikan dan pastinya modal. Karenanya, lebih baik sekalian di tempat baru nantinya saja,” tuturnya.

Untuk kerugian akibat kebakaran sendiri, dirinya menjelaskan, totalnya bisa mencapai Rp 50 juta. Karena, sangat banyak barang jualan yang habis terbakar.

Advertisement

“Saya sementara memilih fokus jualan di rumah saja. Apalagi, masih ada pelanggan setia yang datang ke sini. Sehingga, saat sudah ada kepastian pindah ke lahan tetap, tidak lagi boyong-boyong kembali,” paparnya. (put/sit)

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas