Kota Batu
Tekan Kemiskinan Ekstrem di Kota Batu, Wali Kota Aries Minta OPD Gandeng Swasta Rutin Lakukan Intervensi
Memontum Kota Batu – Angka kemiskinan ektrem masih menjadi perhatian setiap kepala daerah. Setidaknya, realita itulah yang disampaikan Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, seusai menghadiri Musrenbang 2023 di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Rabu (22/02/23) tadi.
Meski Kota Batu untuk angka kemiskinan ekstrem terus positif menurun, namun pihaknya meminta semua organisasi perangkat daerah (OPD) untuk turun langsung ke lapangan dan lakukan intervensi. Sehingga, penurunan demi penurunan bisa terus dilakukan.
“Namanya kota, itu pasti ada kemiskinan. Karena, ada kesenjangan antara yang di atas dan di bawah. Maka, yang perlu dilakukan adalah bagaimana kita mengintervensi agar kemiskinan ekstrem ini semakin bisa berkurang atau hilang sama sekali,” terang Aries, Rabu (22/02/2023) siang.
Mengenai cara penurunan kemiskinan ekstrem, Aries meminta seluruh OPD turun ke masyarakat, dalam bentuk apapun. “Makanya, saya minta OPD untuk tidak mengenal apa saja. Jadi, harus turun ke seluruh masyarakat yang miskin dan apapun bentuknya harus kita intervensi,” terangnya.
Baca juga :
- Cleaning Area Pengunjung, Manajemen Jatim Park 3 Kota Batu Sebut Tak Ada Korban Jiwa
- Wisata Jatim Park 3 Kota Batu Alami Kebakaran
- Sinergitas Bidhumas Polda Jatim dan Awak Media, Deklarasikan Pilkada 2024 Berjalan Damai dan Kondusif
- Partai Nasdem Rekomendasi KD dan Dewa Kresna Maju Pilkada Kota Batu 2024
- 5 Tahun SERU.co.id, Komitmen Suguhkan Berita Tepercaya Jadi Rujukan Masyarakat
Bagaimana bentuk intervensi dari OPD itu, tambahnya, dengan cara menjalin program yang dimiliki. Atau, seberapa besar kemampuan OPD tersebut, untuk merespon yang terjadi di masyarakat. Bisa jadi, dalam bentuk sedekah atau program kegiatan, mereka (OPD) harus mengintervensi setiap minggunya. “Tapi saya minta, itu seluruh OPD turun. Kalau semua turun dan belum lagi ditambah yang swasta ikut turun untuk intervensi, dipastikan kemiskinan ekstrem akan menurun. Tinggal kemauan saja,” ungkapnya.
Oleh sebab itu, tegasnya, data itu penting. Dengan data itu, maka akan bisa melihat dari ‘by name by address’. Sehingga, mengetahui apa yang dibutuhkan masyarakat miskin. Apakah, bagi masyarakat yang tidak bisa bekerja diberikan bantuan modal, atau bagi yang tua dan janda, diintervensi terus menerus.
“Ini sesuai undang-undang, fakir miskin dan anak terlantar adalah tugas negara. Kalau saya melihat, data kemiskinan sudah turun sebenarnya. Dari tahun 2021 ke 2022, sekitar 8.600 itu sudah turun sekarang 8.000. Maka, saya intervensi supaya semakin menurun di tahun 2023,” paparnya. (put/sit)
- Pemerintahan5 tahun
Fraksi PKB dan Gerindra Sepakat APBD 2020 Tetap di Kisaran Rp 1 Triliun Lebih dengan Mendongkrak Peningkatan PAD Kota Batu
- Pemerintahan5 tahun
Usai Hadiri Pemakaman Saudara di Pujon, Puluhan Warga Sumberejo Jalani Screening
- Pemerintahan5 tahun
Batu Paradise Factory Outlet Masih Bandel Buka, Meski Sudah Dapat Teguran
- Hukum & Kriminal5 tahun
Rugikan Nasabah, Koperasi Delta Pratama Dilabrak Pemuda Pancasila
- Pemerintahan5 tahun
Pasar Batu Berpotensi Jadi Cluster Baru Penyebaran Covid-19
- Berita4 tahun
JTP Group Bangun Batu Love Garden Ajak Partisipasi Warga Sekitar
- Berita5 tahun
Pendaki Gunung Buthak Ditemukan Tewas, Lari Dari Rombongan Diduga Kesurupan
- Berita5 tahun
Warga Mojorejo Luruk Perumahan Taman Harmoni, Pasca Salah Satu Pekerjanya Diketahui Sakit