Pemerintahan

Wakil Walikota Batu Ajak Forkompimda Tinjau Eskavasi Situs di Desa Pendem

Diterbitkan

-

Wakil Walikota Batu Ajak Forkompimda Tinjau Eskavasi Situs di Desa Pendem

MEMONTUM KOTA BATU – Penemuan yang di duga peninggalan sejarah berupa stuktur batu bata kuno di Gang Keramat Dusun/Desa Pedem, Kecamatan Junrejo Kota Batu pada bulan lalu mendapat tindak lanjut dari Pemkot Batu. Wakil Wali Kota Batu, Ir. Punjul Santoso dan Forkopimda melakukan kunjungan ke lokasi ekskavasi pada Jum’at 20/12/2019

“Hari ini Forkopimda kelokasi untuk melihat Tim Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan melakukan ekskavasi temuan struktur bata kuno. Dengan melihat penemuan ini harus mendapat perhatian dan segera ditindak lanjuti,” ujar Punjul usai meninjau lokasi ekskavasi situs Pendem kepada Memontum.com.

Ia menerangkan dengan melihat penemuan situs harus mendapatkan perhatian. Terutama dari Pemda, khususnya Disparta. Sehingga setiap peninggalan sejarah di Kota Batu bisa dilestarikan dan menjadi sarana belajar dan wisata bagi masyarakat.

“Tadi saya sudah bicara dengan tim BPCB Trowulan. Katanya temuan ini merupakan peninggalan masa kerajaan Singhasari,” papar Ketua DPC PDI – Perjuangan Kota Batu ini.

Advertisement

Tak mau penemuan peninggalan sejarah tersebut rusak, pihaknya telah meminta kepada Sekda, Camat dan Pemerintah Desa agar dilakukan tindak lanjut. Bahkan diungkapnya bila perlu dilakukan pembebasan lahan dengan tukar guling.

“Penemuan sejarah seperti ini penting. Karena dari sini Indonesia bisa berdiri tegak sampai hari ini. Penemuan ini patut dilestarikan agar masyarakat tak lupa dengan sejarahnya,” imbuhnya.

Menurutnya kehadiran Forkopimda merupakan kekompakan agar bisa melestarikan keberadaan situs tersebut. Pihaknya juga berterima kasih dengan Pemerintah Desa dan Disparta karena telah memfasilitasi BPCB Trowulan menggali situs dengan halus. Sehingga stuktur bangunan bisa nampak dan tak rusak.

Sementara itu, Arkeolog BPCB Trowulan Wicaksono Dwi Nugroho bahwa ekskavasi yang dilakukan merupakan tahap kedua. Yang dimulai sejak tanggal 18-20 Desember 2019. Tujuannya untuk memperjelas struktur bangunan.

Advertisement

Dalam ekskavasi yang dilakukan seluas 8X8 meter. Dengan fokus penggalian ditempat penemuan awal stuktur bata yang berada tepat disamping makam umum warga Pendem.

Ia menerangkan lebih lanjut kalau pihaknya belum memastikan bangunan secara penuh. Karena temuan adalah stuktur bata dan batu-batuan yang diperkirakan abad 11-13.

“Untuk temuan baru dari ekskavasi tahap pertama adalah struktur bata sepanjang 6 meter. Kemudian tahap kedua menemukan sudut bangunan menuju arah barat,” bebernya.

Ia menerangkan lebih lanjut, temuan situs Pendem ini merupakan temuan kedua selama dua tahun. Dengan sebelumnya penemuan situs Rondo Kuning di Songgokerto.

Advertisement

“Untuk temuan situs Pendem ini lebih signifikan dari temuan rondo Kuning di Songgokerto. Karena stuktur bangunan bata lebih jelas,” imbuhnya.

Selain itu, lanjut dia, dengan panjang batu bata 35 cm dan lebar 25 cm, diungkapnya bahwa ukuran bata lebih besar dari situs sekaran yang ditemukan di Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Artinya temuan stuktur bata ini lebih tua dari situs Sekaran dan diperkirakan adalah peninggalan kerajaan Singhasari. (bir/yan)

 

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas