Pemerintahan

Wali Kota Batu Terima Kunjungan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi

Diterbitkan

-

Memontum Kota Batu – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jenderal Purnawirawan Luhut Binsar Pandjaitan, melakukan kunjungan kerja ke beberapa kota di Jawa Timur. Salah satu wilayah yang dijujug, adalah Pemerintah Kota Batu, yang dipusatkan di Graha Pancasila Balai Kota Among Tani Jalan Panglima Sudirman No. 507-Kota Batu, Senin (26/04) tadi.

Dalam kesempatan kunjungannya itu, Wali Kota Batu, Hj Dewanti Rumpoko bersama Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso serta Muspida Kota Batu, menyambut langsung kedatangan. Termasuk, sejumlah kepala daerah Malang Raya seperti Wali Kota Malang, Sutiaji dan Bupati Malang, Sanusi.

Baca juga:

Mengawali sambutannya, Wali Kota Batu, Hj Dewanti Rumpoko, menjelaskan bahwa Kota Batu merupakan kota yang usianya masih muda, yakni 20 tahun. Kota Batu, juga merupakan kota kecil, karena hanya memiliki luas wilayah 199.09 kilometer persegi dan jumlah penduduk sebanyak 220.296 jiwa.

“Meski kota kecil, Kota Batu memberikan sumbangsih dalam pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur. Di mana, angka pertumbuhan ekonomi sebelum pandemi lalu mencapai 6,5 persen,” terang Dewanti.

Advertisement

Angka tersebut, tambahnya, merupakan angka yang cukup tinggi di kawasan Jawa Timur. Namun, semenjak ada pandemi, angka pertumbuhan ekonomi di Kota Batu turun drastis. Bahkan, hingga minus 6 persen pada tahun 2020 lalu.

“Meski begitu, menurut pakar ekonomi, ketika kondisi sudah mulai membaik, tingkat pertumbuhan ekonomi di Kota Batu, bisa lebih besar dari pada tahun 2019 lalu,” ujarnya.

Lebih lanjut Bunda-sapaan Wali Kota Batu menerangkan, di Perpres 80 tahun 2019 tentang percepatan pembangunan ekonomi di sejumlah kawasan, dalam Perpres itu, di Kota Batu akan dilaksanakan tiga pembangunan proyek strategis. Mulai dari pembangunan Pasar Induk Kota Batu dengan anggaran Rp 200 miliar.

Selanjutnya, ada pembangunan jalan tembus dari Pendem hingga Kota Batu. Pada pembangunan jalan itu, akan dipasang box culvert dengan nilai anggaran sebesar Rp 75 miliar. “Sedangkan pembangunan ke tiga yang akan dilakukan, adalah pembangunan mega proyek kereta gantung. Di mana pembangunan ini merupakan hal baru yang ada di Kota Batu,” ujarnya.

Advertisement

Pembangunan kereta gantung ini, tambah Wali Kota Batu, diperkirakan akan menelan biaya Rp 300 miliar. Dengan biaya sebesar itu, bukan hanya investor besar saja yang akan turut berpartisipasi. Namun, masyarakat Kota Batu juga turut andil menjadi investor dalam pembangunan kereta gantung tersebut.

Tidak hanya itu, pihaknya bersama-sama dengan kepala daerah di kawasan Malang Raya, akan semakin menguatkan sinergitas Malang Raya. Demi mewujudkan pembangunan di kawasan Malang Raya. “Oleh karena itu, kami mohon arahan dan bimbingan dari Bapak Menteri, apa yang harus dilakukan para pemimpin yang ada di Malang Raya. Sehingga, sinergitas yang telah dibangun dapat menghasilkan suatu hal positif,” ujarnya.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, merespon hal itu mengatakan, bahwasannya Malang Raya merupakan daerah yang bisa didorong untuk lebih maju. Itu karena, dari segi pendidikan, perekonomian, pertanian, pariwisata dan sebagainya sangat mumpuni.

“Sinergitas Malang Raya perlu didorongan untuk lebih maju lagi. Maka dari itu, saya minta kondisi ini untuk terus dipertahankan,” katanya.

Dirinya berpesan, kepada pimpinan kepala daerah di Kawasan Malang Raya, agar terus menjaga sinergitas ini. Karena jika sinergitas terjaga, kondisi daerah akan tenang. Sehingga, dengan tenangnya kondisi Malang Raya, wisatawan akan banyak yang datang. “Jika sebelumnya hanya 7 juta wisatawan, dengan solidnya sinergitas, Insyaallah wisatawan yang datang bisa mencapai 10 juta lebih,” terangnya.(bir/sit/adv)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas